KBR68h, Pontianak - Warga perbatasan di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat masih mengandalkan BBM dari Malaysia. Premium dari negeri jiran tersebut dijual dengan harga mulai dari Rp 10 ribu hingga Rp 11 ribu per liter. Sementara solar seharga Rp 12 ribu per liter. Warga Perbatasan di Kecamatan Badau Agustinus mengatakan ketergantungan masyarakat perbatasan terhadap BBM dari Malaysia itu sudah berlangsung sejak lama. Sebab sampai saat ini belum ada Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
“Kalau untuk wilayah perbatasan malah menggunakan bensin dan solar Malaysia tidak menggunakan dari Indonesia. Memang dari dulu tidak ada bensin Indonesia di sana dan tidak ada juga SPBU di sana. Itu mulai dari kecamatan Putusibau Utara, kemudian kecamatan Embaloh Hulu, Embaloh Hilir, lalu kecamatan Batang Lupar, kecamatan Badau, kecamatan Empanang, dan kecamatan Puring Kencana itu tidak ada SPBU. Kalau harga bensin Malaysia sama dengan eceran Indonesia dikisaran Rp 10.000 hingga Rp 11.000 per liter sekarang ini,”jelasnya.
Warga Perbatasan di kecamatan Badau Agustinus bercerita kenaikan harga premium dan solar di Indonesia menyebabkan harga bahan pokok di tempat tinggalnya melonjak. Katanya sebelum ada kenaikan harga BBM, Agustinus mengeluarkan biaya belanja sehari-hari pada kisaran Rp 50 ribu hingga Rp 70 ribu. Sekarang dia harus merogoh kantung lebih dalam hingga Rp 100 ribu untuk keperluan belanja di luar biaya untuk pembelian BBM.
Editor: Suryawijayanti
Warga di Perbatasan Kalbar Beli BBM dari Malaysia
Warga perbatasan di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat masih mengandalkan BBM dari Malaysia.

NUSANTARA
Senin, 24 Jun 2013 20:31 WIB


bbm, warga perbatasan, malaysia
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai