Tiap Bulan, 30-an Anak Gizi Buruk Ditemukan di Rembang

KBR68H, Rembang – Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Rembang, Jawa Tengah, menemukan sebanyak 28 hingga 35 anak penderita gizi buruk setiap bulannya.

Kebanyakan temuan itu bukan balita yang kondisi tubuhnya kurus kering, tetapi anak dengan berat badan kurang, jauh di bawah angka ideal.

Kepala Bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang, Nurani Herutami menuturkan, penyebab gizi buruk tidak semata mata keterbatasan ekonomi, tetapi juga karena ketidakpedulian orang tua untuk rutin memperhatikan gizi anak. Salah satu indikatornya, penderita gizi buruk banyak pula yang menyebar di kecamatan Rembang Kota, padahal dari sisi ekonomi lebih baik.

Ia menjelaskan, pihaknya masih mempertahankan dua program utama, diantaranya pemberian makanan tambahan bagi penderita gizi buruk, selama 180 hari. Program ini dianggap efektif membantu meringankan beban orang tua, khususnya kalangan ekonomi menengah ke bawah. Selain itu, jika ada penderita gizi buruk menjalani perawatan di Puskesmas maupun rumah sakit, orang tua tetap mendapatkan uang saku untuk ongkos sehari hari, selama menunggu.

Nurani Herutami menambahkan, baru baru ini Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang juga menggelar pelatihan bagi tenaga bidan desa. Mereka mendapatkan pelatihan terkait cara meningkatkan berat badan anak dengan cepat, tanpa efek samping. Beberapa kandungan alami, campuran susu dan minyak olahan, supaya bisa mendongkrak bobot penderita gizi buruk.

Badan Kesehatan Dunia (WHO)  telah mengeluarkan ukuran standar berat badan anak normal sesuai usianya, jenis kelamin dan  klasifikasi berat badan batas bawah dan batas atas. Misalnya Untuk usia 1 tahun, berat badan minimal 7 kilogram, maksimal 12 kilogram, kemudian usia 2 tahun bobot minimal 9 kilogram, maksimal 15,3 kilogram. Usia 3 tahun minimal 10,8 kg, sedangkan maksimalnya 18,3 Kg. Jika kurang dari angka batas bawah tersebut, maka anak tersebut termasuk kategori gizi kurang atau bahkan gizi buruk.

Sumber: Radio R2B
Editor: Anto Sidharta