Tarif Naik, Warga Minta Armada TransJakarta Ditambah

KBR68H, Jakarta – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah memutuskan kenaikan tarif TransJakarta dari Rp 3.500 menjadi Rp 5.000. Sejumlah warga Jakarta menerima kenaikan tarif tersebut dengan sejumlah syarat. Fajar Hidayat, salah satu warga Jakarta mengatakan, naiknya tarif harus diikuti dengan perbaikan fasilitas.

“Jumlah armada TransJakarta harus ditambah. Selama ini waktu tunggu masih lebih dari lima menit. Ini yang membuat terjadi penumpukan penumpang. Dengan naiknya tarif, waktu tunggu harus menjadi lebih pendek lagi, kalau bisa 3-5 menit,”kata Fajar, kepada KBR68H.

Selain itu, Fajar juga berharap, penumpang tidak lagi berjejalan di dalam bus TransJakarta. Sesaknya jumlah penumpang di dalam bus akan mengurangi rasa kenyamanan.

“Penumpang berdiri tidak apa-apa, tetapi jangan sampai overkapasitas. Selain itu, kalau bisa jalur TransJakarta harus benar-benar steril. Mobil polisi pun jangan diizinkan masuk ke jalur TransJ,”katanya.

Perbaikan fasilitas lain yang harus dilakukan oleh operator TransJakarta pascakenaikan tarif adalah fasilitas untuk kaum disabel. Selama ini, kata Fajar, TransJakarta masih belum terlalu ramah kepada kelompok disabel.

Hal yang sama juga diungkapkan Andriana Agustina, Pegawai Negeri Sipil yang berkantor di daerah Jakarta Timur. Kata dia, kenaikan tarif TransJakarta masih bisa diterima. Tetapi, ada banyak hal yang harus dibenahi oleh operator.

“Banyak jalan yang dilalui TransJakarta sudah rusak. Kondisi bus juga banyak yang sudah buruk sehingga kelihatan kumuh. Ini membuat penumpang menjadi tidak nyaman dan kemungkinan akan beralih ke moda transportasi lain,”ujarnya.

Apabila permasalahan itu tidak segera diatasi, kata Andriana, bukan tidak mungkin jumlah penumpan TransJakarta akan terus berkurang.