Bagikan:

Tanah Bergeser, Warga Kutim Tinggalkan Rumah

Kondisi tanah di Dusun Pantai Desa Singa Geweh Kecamatan Sangatta Selatan, Pemkab Kutai Timur, Provonsi Kalimantan Timur, semakin memprihatinkan. Sejak ambruk pada Kamis (23/5) lalu, terus terjadi pergeseran tanah yang membuat warga was-was bahkan mereka

NUSANTARA

Senin, 10 Jun 2013 16:50 WIB

Tanah Bergeser, Warga Kutim Tinggalkan Rumah

Tanah Bergeser, Warga Kutim

KBR68H, Sangatta – Kondisi tanah di Dusun Pantai Desa Singa Geweh Kecamatan Sangatta Selatan, Pemkab Kutai Timur, Provonsi Kalimantan Timur, semakin memprihatinkan. Sejak ambruk pada Kamis (23/5) lalu, terus terjadi pergeseran tanah yang membuat warga was-was bahkan mereka terpaksa pindah tempat.

Tim Pusdalops Penanggulangan Bencana (PB) BPBD Kutai Timur menyatakan, tanah yang mengalami pergeseran semakin banyak bahkan  melebar, salah satunya di kediaman Sati yang dua pekan lalu belum bergeser kini semakin terbuka.

“Keluarga Haji Sati sudah pindah, karena mereka khawatir dengan kondisi tanah yang sudah terbuka termasuk bangunan rumahnya yang terkena dampak langsung pergeseran tanah,” terang Kabid Kedaruratan, Logistik dan Peralatan (KLP) BPBD Kutim Syafranuddin.

Rumah yang berada tepat di tepi turap Sungai Sangatta ini, sudah mengalami kerusakan meski kontruksinya kayu. Mengamati keadaan tanah, Tim Pusdalops BPBD Kutim menemukan titik retakan yang mengarah ke hulu Sungai Sangatta, bahkan di kediaman Guntur Aprianto yang berjarak sekitar 20 meter dari Sati, sudah terkena imbasnya.

Menurut Syafranuddin, mereka tidak bisa berbuat banyak untuk mengatasi ambruk dan longsornya tanah di Dusun Pantai itu, kecuali mengingatkan warga di sekitar lokasi untuk waspada.

“Kami dari BPBD tidak berharap retakan semakin meluas, tapi kenyataannya retakan semakin meluas saja bahkan ada air keluar sementara kondisi permukaan air Sungai Sangatta surut. Melihat keadaan ini, kami minta warga untuk menjauhi lokasi tanah longsor karena bisa jadi tanah ambruk dalam ukuran cukup luas seperti di Cimahi Jawa Barat yang menenggelamkan ratusan rumah dalam waktu beberapa menit,” ungkap pria yang biasa disapa Ivan ini.

Sebelumnya, turap penahan abrasi Sungai Sangatta pada Kamis (23/5) pukul 23.00 Wita lalu, ambruk saat berlangsung pesta pernikahan. Bersamaan ambruknya turap, terjadi tanah longsor yang menyebabkan sejumlah rumah rusak sehingga BPBD Kutim melakukan tindak cepat dengan mengevakuasi warga ke BPU Singa Geweh.

Kini kawasan tepi sungai terutama dekat lokasi, warga sudah sepi sejumlah penghuni kos sudah pindah rumah mencari tempat yang lebih aman, meski mengakui di lokasi yang ada lebih nyaman.

Sumber: Gema Wana Prima
Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending