Bagikan:

Studi Pendidikan Inklusi, Kementerian Bangladesh Kunjungi Rembang

Tingginya komitmen dalam penyelenggaraan pendidikan untuk semua anak di kabupaten Rembang, Jawa Tengah, membuat banyak pihak melirik model pendidikan inklusi yang tengah gencar dikembangkan.

NUSANTARA

Selasa, 04 Jun 2013 17:43 WIB

Author

Radio R2B

Studi Pendidikan Inklusi, Kementerian Bangladesh Kunjungi Rembang

Pendidikan Inklusi, Kementerian Bangladesh, Rembang

KBR68H, Rembang – Tingginya komitmen dalam penyelenggaraan pendidikan untuk semua anak di kabupaten Rembang, Jawa Tengah,  membuat banyak pihak melirik model pendidikan inklusi yang tengah gencar dikembangkan.

Salah satunya dilakukan Kementerian Pendidikan Bangladesh dan Plan Bangladesh yang tertarik berkunjung ke kabupaten Rembang. Rombongan beranggotakan 10 orang ini berada di Rembang selama dua hari mulai hari ini hingga besok Rabu, (5/6).

Selama di Rembang, delegasi melihat pelaksanaan inklusi di SDN 1 Tengger Kec. Sale dan SDN 2 Tegaldowo Kecamatan Gunem. Tidak hanya kunjungan ke sekolah, tetapi juga ke keluarga siswa berkebutuhan khusus di dua desa tersebut.

Manajer Plan Indonesia Program Unit Rembang, Endang Suprapti menuturkan,setelah dari Tengger, mereka berdiskusi dengan bupati Rembang beserta jajaran dinas terkait. Mereka ingin menimba pengalaman dari sisi kebijakan pemerintah untuk pendidikan inklusi. Endang menjelaskan, Bangladesh sudah menjalankan sejumlah program bagi anak berkebutuhan khusus, tetapi untuk model inklusi belum, sehingga membuat mereka cukup antusias.

Sejak tahun lalu, Pemkab Rembang bersama Plan Indonesia dan Uni Eropa gencar menerapkan program pendidikan inklusi di jenjang sekolah dasar. Kampanye pencegahan kekerasan terhadap anak yang berkebutuhan khusus telah meluas di 30 desa. Hingga kini, tak kurang 12 SD telah menjadi sekolah percontohan pendidikan inklusi.

Selain guru-gurunya mendapatkan beragam pelatihan, di sekolah tersebut juga telah terbentuk forum orangtua siswa yang khusus mengawal pelaksanaanya. Sedangkan di tingkat kabupaten, juga dibentuk Tim Koordinasi Program Pengembang Pendidikan dan Tim Teknis Pendidikan Inklusif Kabupaten Rembang, yang telah mengantongi SK Bupati Rembang.

Sekolah inklusi adalah sekolah reguler biasa, tetapi menerima anak berkebutuhan khusus, sehingga mereka yang tinggal di pelosok pedesaan, tetap bisa bersekolah. Mereka tak perlu jauh-jauh mengenyam pendidikan ke Sekolah Luar Biasa (SLB), yang sekarang baru berdiri di Rembang dan Lasem.

Sumber: Radio R2B
Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending