KBR68H, Nunukan - Pemerintah diminta serius menanggapi munculnya pemasangan spanduk referendum di Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
Sekjen Barisan Anak Bangsa Nunukan Imral Gusti menduga munculnya spanduk itu karena minimnya perhatian terhadap kesejahteraan masyarakat Pulau Sebatik dan lambannya proses pemekaran Kota Sebatik.
“Pulau Sebatik kan juga ada bahagian dari Negara Malaysia. Kalau itu terjadi berarti kan akan memancing suasana yang tidak kondusif di Nunukan. Kalau toh misalnya Sebatik mau menjadi kota perbatasan itu kan sedang dalam proses di DPR dan Mendagri. Itu dulu yang harus dikawal,” ujarnya.
Imral Gusti menambahkan, pemerintah harus lebih memperhatikan kesejahteraan masyarakat Pulau Sebatik yang lebih banyak bergantung kepada Malaysia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Ini agar persatuan di wilayah perbatasan bisa terjaga. Sebelumnya, spanduk aspirasi disampaikan sekelompok warga Pulau Sebatik. Spanduk bertulisakan "Pemekaran atau Referendum" sudah diturunkan aparat setempat.
Editor: Antonius Eko
Spanduk Referendum Muncul di Sebatik Kalimantan Utara
Pemerintah diminta serius menanggapi munculnya pemasangan spanduk referendum di Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.

NUSANTARA
Selasa, 18 Jun 2013 14:17 WIB


referendum, sebatik, kalimantan utara
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai