KBR68H, Trenggalek - Perangkat lunak atau "software" yang digunakan untuk proses pemutakhiran data pemilih Pilgub Jawa Timur 2013 mengalami perubahan hingga berkali-kali.
Komisioner KPU Trenggalek, Khusnu Roviq mengatakan, perubahan itu dikhawatirkan akan mengganggu proses verifikasi pemilih, karena sampai saat ini perangkat lunak yang diberi nama ISO DP tersebut telah mengalami perubahan sebanyak empat kali.
"Karena ini user-nya juga, orangnya macam-macam ini menjadi problem. Problemnya adalah penyampaian dari program lama ke program yang baru. Sebenarnya dasar pengoperasiannya sama, hanya tampilan ketika laporan itu menjadi berbeda. Pada versi lama itu RT/RW belum muncul, tapi kalau yang baru sudah muncul. Sampai saat ini perubahannya, veri 16, 17, 18 dan 18a, jadi sudah empat kali," kata Roviq.
Khusnu Roviq menjelaskan, pihak yang paling rawan terganggu oleh perubahan software itu adalah panitia pemungutan suara (PPS) di tingkat desa. Karena proses pemasukan data pertama kali dilakukan oleh pihak PPS.
Akibat perubahan itu KPU juga harus berulangkali memberikan bantuan bimbingan teknik (bimtek). KPU Trenggalek mengaku tidak mengetahui apakah program tersebut telah dilakukan ujicoba terlebih dahulu sebelum diluncurkan, karena semua kewenangan ada di KPU Provinsi Jawa Timur.
Editor: Antonius Eko
Software Kerap Berubah, KPU Trenggalek Khawatir Verifikasi Pemilih Terganggu
Perangkat lunak atau "software" yang digunakan untuk proses pemutakhiran data pemilih Pilgub Jawa Timur 2013 mengalami perubahan hingga berkali-kali.

NUSANTARA
Kamis, 06 Jun 2013 11:40 WIB


kpu, trenggalek, verifikasi pemilih
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai