Bagikan:

Sensus Pertanian di Rembang, Petugas: Soal Harta, Warga Kerap Bohong

Banyak pengalaman lucu yang dirasakan oleh petugas pencacah selama kegiatan sensus pertanian berlangsung. Mulai dari sering dibohongi, hingga sulitnya menjumpai warga.

NUSANTARA

Selasa, 04 Jun 2013 17:42 WIB

Author

Radio R2B

Sensus Pertanian di Rembang, Petugas: Soal Harta, Warga Kerap Bohong

Sensus Pertanian di Rembang, Harta, Warga Bohong

KBR68H, Rembang – Banyak pengalaman lucu yang dirasakan oleh petugas pencacah selama kegiatan sensus pertanian berlangsung. Mulai dari sering dibohongi, hingga sulitnya menjumpai warga.

Suwito, petugas pencacah di desa Sambiyan Kecamatan Kaliori, misalnya. Saat menggalang data tentang kepemilikan sawah maupun ternak sapi, kerap kali warga memberikan jawaban bohong dan terkesan jumlahnya dikecilkan. Ada dugaan warga ingin “memiskinkan diri” supaya kelak tetap memperoleh kucuran bantuan dari pemerintah. Apalagi belakangan muncul rencana pembagian Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) sebagai kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak. Lantaran Suwito sudah hafal harta benda sesama warga satu desa, ia tidak akan langsung percaya, namun menuliskan berdasarkan fakta.

Berbeda dengan pengalaman Lasno, petugas sensus pertanian di desa Bogoharjo Kecamatan Kaliori. Kendala yang paling menyulitkan adalah warga jarang di rumah pada pagi hari, karena sibuk bekerja. Untuk memperoleh data tepat waktu, Lasno terpaksa memilih keliling kampung sore hari. Kalau malam, ia harus berpikir ulang, karena jalan di Desa Bogoharjo rusak parah dan terkenal rawan tindak kejahatan.

Kepala Seksi Statistik Produksi Badan Pusat Statistik (BPS) Kab. Rembang, Winarso optimistis tidak ada rumah tangga pertanian yang terlewatkan. Pihaknya juga mengklaim data sekira 106 ribu rumah tangga pertanian, bisa dipertanggungjawabkan. Sebab, selain adanya pantauan dari koordinator tim, staf BPS juga melakukan pengawasan langsung di lapangan.

Sumber: Radio R2B
Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending