KBR68H, Belu - Ratusan warga korban banjir luapan sungai Benenain, Besikama, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur di lokasi pengungsian mulai terserang sejumlah penyakit. Salah seorang warga Emiliana Hoar mengatakan, banyak penyakit yang mulai menyerang warga terutama anak-anak sejak wilayah mereka mulai diguyur hujan terus-menerus. Kondisi ini diperparah dengan genangan banjir dan endapan lumpur yang cukup tinggi sejak awal tahun hingga saat ini.
“Gatal, pilek, batuk karena air hujan dan lumpur," jelas Emiliana Hoar.
Meskipun kondisi kesehatan warga mulai memburuk, namun hingga saat ini belum ada bantuan dari pihak manapun terhadap warga korban banjir di Besikama. Warga berharap, secepatnya ada bantuan pangan dan kesehatan dari pihak pemerintah setempat. Banjir melanda wilayah Malaka Barat akibat jebolnya tanggul Sungai Benanain.
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) membutuhkan dana sedikitnya Rp400 miliar untuk membangun kembali tanggul Sungai Benanain di Kabupaten Belu yang jebol akibat banjir pada 2012. Tanggul tersebut jebol lebih dari 200 meter yang mengakibatkan air masuk ke permukiman penduduk.
Dana sebesar itu untuk digunakan membangun tanggul permanen sepanjang 42 kilometer (km) dengan ketinggian antara empat hingga lima meter. Tanggul tanah yang ada saat ini tidak bisa mengatasi meluapnya sungai, karena bisa jebol lagi.
Editor: Doddy Rosadi