Bagikan:

Puluhan Warga Rembang Terserang Cikungunya

Puluhan warga Desa Pancur Kecamatan Pancur, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, terserang penyakit demam tinggi dan ngilu-ngilu pada persendian. Bahkan ada pula warga yang lumpuh beberapa hari, tidak bisa jalan kaki. Peristiwa ini terjadi hampir merata, khusu

NUSANTARA

Selasa, 04 Jun 2013 17:43 WIB

Author

Radio R2B

Puluhan Warga Rembang Terserang Cikungunya

Rembang, Cikungunya

KBR68H, Rembang – Puluhan warga Desa Pancur Kecamatan Pancur, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, terserang penyakit demam tinggi dan ngilu-ngilu pada persendian. Bahkan ada pula warga yang lumpuh beberapa hari, tidak bisa jalan kaki. Peristiwa ini terjadi hampir merata, khususnya di kawasan RT 11 RW 01, belakang Mapolsek Pancur. Muncul dugaan, warga terserang penyakit chikungunya.

Sukismi, seorang warga desa Pancur mengatakan, kali pertama merasakan demam tinggi, selang beberapa hari tidak bisa berjalan. Kala itu kakinya mendadak bengkak. Setelah berobat ke puskesmas dan mengkonsumsi obat dari dokter, kondisinya berangsur-angsur membaik.

Hal senada diungkapkan oleh warga desa Pancur lainnya, Martono. Menurutnya serangan cepat menyebar, antarkepala keluarga seperti bergantian. Ia sendiri sempat kesulitan berjalan kaki, sehingga terpaksa tidak masuk kerja sebagai penjaga Mapolsek Pancur, selama dua hari. Mengenai penyebab, Martono tak tahu pasti, apakah karena nyamuk atau faktor lain.

Hingga hari Selasa (4/6) serangan penyakit yang diduga cikungunya ini masih menghantui masyarakat desa Pancur. Beberapa warga memilih istirahat di tempat tidur, karena terus menggigil kedinginan. Seperti yang dialami kakak beradik Mulyono dan Yudi Santoso, keduanya sehari-hari lebih banyak tiduran, sambil menutup seluruh tubuh dengan selimut tebal.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang, Ali Syofii mengatakan,  penyakit chikungunya disebabkan virus, akibat gigitan nyamuk sejenis Aedes aegypti, sama halnya pemicu demam berdarah.

“Warga tak perlu cemas, karena tidak akan menimbulkan lumpuh permanen. Melalui pengobatan medis, diperkirakan penderita bisa membaik setelah satu minggu,” jelasnya.

Ali Sofii menambahkan pihaknya akan menindaklanjuti kasus cikungunya di desa Pancur, dengan menggelar fogging atau pengasapan. Tetapi akan lebih efektif, kata dia, jika nantinya masyarakat bersama sama mengadakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) massal, secara rutin.

Sumber: Radio R2B
Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending