KBR68H, Jakarta - Megaproyek bendungan Jatigede, Jawa Barat, telah merusak hutan dan cagar budaya di sana. LSM pemerhati lingkungan Walhi Jawa Barat mencatat, proyek yang berasal dari utang pemerintah Cina itu telah membabat 5 ribu hektar hutan lindung dan produksi. Direktur Walhi Jawa Barat, Dadan Ramdhan mengatakan, proyek itu tidak bisa dibendung, karena warga sudah kompromi dengan ganti rugi.
"Itu hutannya kurang lebih 5000 hektar yang memang dikelola Perhutani. Kemudian itu ada situs kerajaan, Sumedang Larang, kemudian makam leluhur, dan juga situs-situs kramat yang ada di Desa Pakualam, Desa Cipaku, Dharmaraja, itu juga terancam tenggelam, dan pasti hilang," kata Dadan kepada KBR68H.
Direktur Walhi Jawa Barat, Dadan Ramdhan menambahkan, warga yang masih bertahan di Jatigede saat ini sebanyak 3000 keluarga. Mereka bertahan karena belum sepenuhnya mendapat ganti rugi dari proyek bendungan terbesar kedua di Indonesia tersebut. Pemerintah berencana mengebut penyelesaian bendungan Jatigede. Pemerintah mengklaim, bendungan ini akan bermanfaat untuk mengairi sawah warga dan menjadi sumber pembangkit listrik tenaga air 10 megawatt.
Editor: Suryawijayanti
Proyek Jatigede Korbankan 5000 Hektar Hutan dan Ratusan Situs Sejarah
Megaproyek bendungan Jatigede, Jawa Barat, telah merusak hutan dan cagar budaya di sana.

NUSANTARA
Selasa, 04 Jun 2013 20:07 WIB


proyek jatigede, situs sejarah, jawa barat
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai