KBR68H – Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat menangkap 12 orang pendemo yang menolak kenaikkan harga BBM kemarin. Juru Bicara Polda Sulselbar, Endi Sutendi mengatakan 12 orang ini diduga sebagai provokator dan membawa senjata tajam saat aksi demo berlangsung. Kata dia, polisi masih memeriksa 12 orang tersebut hingga saat ini. Dia menambahkan, dari delapan titik aksi penolakan kenaikan harga BBM, sedikitnya ada 3 korban luka akibat lemparan batu dan panah di wilayahnya.
“Di delapan titik kemudian memang aksi tersebut menjelang dini hari selesainya. Memang akhirnya timbul masa aksi yang sedikit anarkis karena awalnya kan menutup jalan kemudian juga terjadi pelemparan-pelemparan batu kearah petugas, bahkan karena akses jalan ditutup terlalu lama timbul kemarahan warga sehingga warga menyerang balik ke arah mahasiswa. Namun, itu semua sudah dihalau masa tersebut oleh petugas," kata Endi kepada KBR68H ketika dihubungi.
Sebelumnya, aksi anarkis ratusan demonstran terjadi di kantor Gubernur Sulawesi Selatan di jalan Urip Sumohardjo dan Gedung DPRD Makassar. Aksi itu berlanjut hingga ke Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, Universitas Muhammadiyah dan kampus Universitas Negeri Makassar (UNM). Mereka menuntut pemerintah membatalkan rencana penaikan harga bensin subsidi.
Editor: Damar Fery Ardiyan