Bagikan:

Polisi Riau Belum Berhasil Tangkap Lima Buron Pembakar Lahan

KBR68H, Jakarta - Kepolisian belum berhasil menangkap lima buronan yang diduga membakar lahan di Riau. Juru Bicara Kepolisian Riau Hermansyah mengatakan pihaknya masih terus memburu pelaku pembakaran lahan tersebut. Para pelaku diduga merupakan orang su

NUSANTARA

Sabtu, 29 Jun 2013 12:27 WIB

Polisi Riau Belum Berhasil Tangkap Lima Buron Pembakar Lahan

Riau, kebakaran lahan, tersangka, buron, kabut asap

KBR68H, Jakarta - Kepolisian belum berhasil menangkap lima buronan yang diduga membakar lahan di Riau.

Juru Bicara Kepolisian Riau Hermansyah mengatakan pihaknya masih terus memburu pelaku pembakaran lahan tersebut.


Para pelaku diduga merupakan orang suruhan dari perusaaan. (Baca juga: 5 Orang Buron Pembakaran Hutan di Riau)

Namun tidak dijelaskan perusahaan yang terlibat. Hermansyah mengatakan ada sekitar 40-an anggota polisi telah dikerahkan guna menyelidiki kasus itu.

"Kita menyelidiki orang yang membakar lahan, bukan petani bukan perusahaan. Tetapi, siapapun yang melakukan pembakaran lahan itu akan kita tindak. Dan gak hanya berfokus pada petani, perusahaan juga kalau mereka terbukti kuat bahwa mereka melakukan pelanggaran ya akan kita tindak," kata Hermansyah saat duhubungi KBR68H

Juru Bicara Kepolisian Riau Hermansyah menambahkan belum ada penambahan tersangka baru kasus pembakaran lahan di Riau.

Saat ini polisi telah menetapkan 18 tersangka dalam kasus pembakaran lahan Riau.
Kebakaran lahan sudah terjadi hampir sebulan. Akibat kebakaran lahan tersebut negara tetanga Malaysia, Singapura dan Thailand terkena dampak asap tersebut.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta maaf kepada para negara tetangga yang mendapat kiriman asap dari Indonesia. {Baca: Presiden Beri Waktu Satu Bulan Atasi Kebakaran Hutan Riau)

Editor: Agus Luqman

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending