Bagikan:

Pertamina NTB Duga Ada Penimbunan BBM Bersubsidi

Kepala Penjualan BBM Depo Pertamina Ampenan, Edwin Noviansyah, mengatakan, ada indikasi penimbunanan Bahan Bakar Minyak (BBM) di tengah masyarakat.

NUSANTARA

Jumat, 07 Jun 2013 19:22 WIB

Pertamina NTB Duga Ada Penimbunan BBM Bersubsidi

mataram, BBM Bersubsidi, penimbunan

KBR68H, Mataram- Kepala Penjualan BBM Depo Pertamina Ampenan, Edwin Noviansyah, mengatakan, ada indikasi penimbunan Bahan Bakar Minyak (BBM) di tengah masyarakat. Dugaan itu menyusul terjadinya peningkatan kebutuhan BBM, khususnya solar dari 260 Kilo Liter (KL) menjadi 300 KL per hari. Kendati demikian, belum terjadi over pemakaian BBM baik solar dan premium di tengah masyarakat.

”Indikasi penimbunan memang ya pasti lah, karena terjadi peningkatan kebutuhan rata-rata per hari. Tapi semua masih bisa terkendali. Tidak terjadi over pemakaian, sehingga distribusi BBM masih berjalan normal,” kata Edwin Noviansyah.

Edwin menuturkan, pihaknya sudah menjalin kerjasama dengan kepolisian terkait pengamanan pendistribusian BBM. Karena, jika BBM itu sudah keluar dari areal Depo Pertamina Ampenan, maka kepolisian yang memiliki wewenang untuk mengamankan hingga ke tujuan. Tapi, indikasi penimbunan BBM juga tetap dipantau Pertamina dan di lapangan dapat dilakukan kepolisian dan pihak terkait lainnya.

Jika ada pihak SPBU yang terlibat melakukan penimbunan lanjut Edwin, maka Pertamina bakal memberikan sanksi tegas. Salah satunya dengan mengurangi jatah BBM, misalnya pengisian jerigen dari 10 KL dikurangi menjadi 5 KL per hari. Selain itu, tidak diberikan prioritas jika ada penambahan pasokan BBM ke NTB. “Indikasi penimbunan ini kan dampak dari rencana kenaikan harga BBM pada bulan Juli mendatang. Mengambil keuntungan dengan cara melanggar peraturan itu tidak baik,” tuturnya.

Sumber: Radio Global FM Lombok

Editor: Suryawijayanti

 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending