KBR68H, Jakarta - PT. Pertamina membantah ada pembatasan dan kelangkaan solar bersubsidi untuk nelayan di Jakarta dan Kepulauan Seribu. Kelangkaan solar tersebut, sebelumnya dikeluhkan oleh Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI). Hal itu ditegaskan Juru bicara Pertamina, Wianda Pusponegoro. Menurut dia, Pertamina tengah mengalami kesulitan untuk mendistribusikan BBM ke wilayah Kepulauan Seribu. Namun, kesulitan ini tengah didiskusikan dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
“Konsumsi rata-rata yang kami hitung sebanyak 30 ribu liter perhari untuk solar bagi para nelayan ini, itu terus kita pasok. Jadi, itu tidak kita kurangi, baik yang posisinya ada di SPBU atau SPBN yang memang letaknya di wilayah Angke, Jakarta Barat, atau Asam Hui memang dibeli secara mandiri oleh nelayan, begitu, “ terang Wianda Pusponegoro kepada KBR68H, Minggu (30/6).
Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) mengaku kesulitan mendapatkan BBM jenis solar untuk melaut. Akibatnya, banyak nelayan di wilayah Jakarta yang terpaksa membeli solar gelap eceran dengan harga lebih mahal Rp 1000 – Rp 1500 per liter.
Ketua HNSI Jakarta, Iyan Natasasmita mengatakan, Stasiun Pengisian Bahan Bakar yang menyediakan solar untuk nelayan juga kadang kosong hingga seminggu, padahal nelayan membutuhkan itu untuk melaut.
Editor: Rony Sitanggang