Bagikan:

Pengamat: UN Tak Ideal untuk Ukur Kemampuan Siswa

Tingkat kelulusan Ujian Nasional Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Bengkulu, tidak bisa dijadikan patokan kualitas pendidikan provinsi itu. Kementerian Pendidikan mencatat tingkat kelulusan Ujian Nasional di Bengkulu terendah se-tanah air.

NUSANTARA

Senin, 03 Jun 2013 13:57 WIB

Pengamat: UN Tak Ideal untuk Ukur Kemampuan Siswa

UN, kelulusan, SMP, bengkulu

KBR68H, Jakarta - Tingkat kelulusan Ujian Nasional Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Bengkulu, tidak bisa dijadikan patokan kualitas pendidikan provinsi itu. Kementerian Pendidikan mencatat tingkat kelulusan Ujian Nasional di Bengkulu terendah se-tanah air.

Pengamat Pendidikan Satria Dharma mengatakan, infrastruktur pendidikan di Bengkulu cukup baik dibandingkan di sekolah-sekolah di Indonesia Timur. Akan tetapi tingkat kelulusan sekolah di Indonesia Timur lebih baik dari Bengkulu. Menurutnya, ini salah satu kegagalan kebijakan Ujian Nasional sebagai penentu kelulusan siswa.

"Bengkulu itu kan bukan daerah yang terpencil, bukan daerah yang tidak bisa terjangkau. Kenapa dia bisa kalah dengan Papua, Maluku NTT yang jauh? Kita pikir ini kan aneh, jelas-jelas gurunya tidak ada, buku tidak ada, tetapi bisa nilainya tinggi. Apakah Bengkulu itu benar-benar tidak ada guru, tidak ada buku, anak-anaknya harus naik sampan ke sekolah, sehingga rendah nilainya," kata Satria Dharma kepada KBR68H

Pengamat Pendidikan Satria Dharma menambah Ujian Nasional memang tidak ideal untuk mengukur kemampuan siswa. Kata dia Kemendikbud harus segera meninggalkan sistem ini.

Bengkulu menjadi wilayah dengan tingkat ketidaklulusan Ujian Nasional tertinggi di tanah air. Dari lebih 28 ribu siswa SMP yang ikut Ujian Nasional, sebanyak 720-an siswa dinyatakan tidak lulus.

Editor: Antonius Eko 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending