Bagikan:

Pemprov NTB Ancam Potong Dana Hibah Promosi Wisata

Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB mengancam akan memotong atau mengamputasi dana hibah Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB pada Rencana APBD Perubahan bulan ini.

NUSANTARA

Kamis, 06 Jun 2013 17:43 WIB

Pemprov NTB Ancam Potong Dana Hibah Promosi Wisata

pemprov ntb, dana hibah, wisata, korupsi

KBR68H, Mataram- Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB mengancam akan memotong atau mengamputasi dana hibah Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB pada Rencana APBD Perubahan bulan ini. Hal itu menyusul banyaknya sorotan dari sejumlah kalangan terkait pengelolaan dana BPPD NTB yang dinilai kurang transparan. Dalam hal ini, akan dilihat proporsi dana hibah BPPD NTB pada tahun sebelumnya dengan pengalokasian atau penggunaan anggaran tersebut.

” Ya kami memang bakal mengkaji dan melihat ulang dana BPPD NTB ini. Kan ada rencana tambahan alokasi dana yang kini tengah disorot sejumlah kalangan. Kami tengah melihat proporsi penggunaan anggaran BPPD sebelumnya,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) NTB, H. Muhammad Nur.

Nur menegaskan, jika tata kelola dana hibah BPPD NTB yang salah, maka harus diluruskan. Tapi, jika ada indikasi penyimpangan, maka Pemprov NTB harus memangkas atau mengamputasi dana hibah bagi BPPD  selanjutnya. Pemprov NTB memang telah berkomitmen untuk mengalokasikan anggaran promosi pariwisata secara terpusat di BPPD NTB. Tapi dana hibah tersebut harus dipergunakan sesuai dengan peruntukkannya dan dengan mekanisme yang ada.

Sebelumnya, Aliansi Pemuda Peduli Pariwisata (APPP) NTB menuntut agar Kejati NTB mengambil alih kasus dugaan peyimpangan anggaran Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB. BPPD NTB tahun 2012 menerima dana senilai Rp 7 miliar, diduga banyak terjadi penyimpangan, biaya perjalanan fiktif dan pembiayaan tidak transparan.

Sumber: Radio Global FM Mataram

Editor: Suryawijayanti 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending