Bagikan:

Pemkot Surakarta Pantau Ketat Kenaikan Harga Sembako

Pemerintah kota Surakarta terus memantau perkembangan harga sembako di berbagai pasar tradisional di kota Surakarta.

NUSANTARA

Rabu, 19 Jun 2013 13:34 WIB

Pemkot Surakarta Pantau Ketat Kenaikan Harga Sembako

surakarta, pasar, harga sembako

KBR68H, Surakarta - Pemerintah kota Surakarta terus memantau perkembangan harga sembako di berbagai pasar tradisional di kota Surakarta.

Wakil Walikota Surakarta, Achmad Purnomo mengatakan pemantauan tersebut untuk menjaga stabilitas harga sembako sebagai dampak rencana pemerintah menaikkan harga BBM. Menurut Achmad Purnomo, Pemerintah kota Surakarta menjamin pasokan dan stabilitas harga sembako.

“Ini kan konsekuensi naiknya harga BBM akan memicu secara otomatis harga kebutuhan pokok masyarakat. Kita di pemkot yang penting menjaga supaya efek naiknya harga BBM ini tidak terlalu memberatkan masyarakat. Kita jamin dengan menjaga stok sembako di pasaran tetap ada. Dharapkan dengan stok stabil dan tetap ada, lancar, kenaikan harga sembako tidak seberapa. Yng jelas kita menjaga dan memonitor terus kondisi stok sembako dan kelancaran pasokan di pasar. Secara logika, naiknya harga BBM otomatis akan membuat biaya transportasi angkutan komoditi sembako juga ikut terkatrol atau naik,” ungkap Purnomo.

Lebih lanjut Achmad Purnomo mengungkapkan Tim Pengendali Inflasi daerah TPID kota Surakarta terus bergerak ke berbagai pasar tradisional memantau harga dan pasokan sembako. TPID kota Surakarta terdiri dari personil gabungan Pemkot Surakarta dan Bank Indonesia kota Surakarta.

Hingga hari ini harga sembako di berbagai pasar tradisional di kota Surakarta mulai merangkak naik sekitar 300 hingga 5 ribu rupiah. Sembako yang mengalami kenaikan harga yaitu beras, gula pasir, telur, minyak goreng, daging ayam dan daging sapi.

Editor: Antonius Eko

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending