Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB serius menelusuri dugaan penimbunan bahan bakar minyak (BBM) yang dipicu oleh kabar bakal naiknya harga bahan bakar pertengahan bulan ini.
Pemprov telah membentuk Tim Pemantauan BBM di lapangan. Tim tersebut melibatkan polisi dan dinas/instansi terkait lainnya. Dari hasil pemantauan beberapa hari terakhir di beberapa titik, memang ditemukan adanya indikasi penimbunan BBM oleh masyarakat.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Imam Maliki menuturkan, tim menemukan adanya masyarakat yang membawa jerigen di atas pukul 24.00 Wita di sejumlah SPBU. Temuan itu selanjutnya dilaporkan ke polisi untuk dapat diperdalam apakah ada upaya masyarakat menimbun atau untuk dijual eceran.
"Yang jelas stok BBM masih normal, walau ada dugaan penyelundupan,” tegasnya.
Sebelumnya, Kepala Penjualan BBM Depo Pertamina Ampenan, Edwin Noviansyah, mengatakan, ada indikasi penimbunan Bahan Bakar Minyak (BBM) di tengah masyarakat. Dugaan itu menyusul terjadinya peningkatan kebutuhan BBM, khususnya solar dari 260 Kilo Liter (KL) menjadi 300 KL per hari. Kendati demikian, belum terjadi over pemakaian BBM baik solar dan premium di tengah masyarakat.
Sumber: radio Global FM Lombok
Editor: Antonius Eko
