KBR68H, Banyuwangi – Badan Lingkungan Hidup (BLH) Banyuwangi Jawa Timur, menemukan indikasi pencemaran lingkungan di kawasan industri perikanan Mucar di laut selat Bali.
Menurut Kepala BLH Banyuwangi Husnul Khotimah, berdasarkan penelitian air laut sepekan lalu, Pantai Muncar dipenuhi sampah dan bangkai ikan busuk. Kata dia, selain dipenuhi sampah plastik dan organik membusuk, pantai juga tercemar kaporit. Kaporit diduga berasal dari industri pengolahan ikan dan industri rumah tangga.
“Amonia dan TSS tesistensi istilahnya itu kekentalan air, kekeruhan ini di atas baku mutu. Berarti sedikit atau banyak akan memengaruhi kehidupan biota laut. Yang perlu dicermati di sini proses penjernihan minyak ditambah kegiatan masyarakat kemarin yang sempat mencuat ubur–ubur diproses itu menggunakan Tawas sama garam. Dan ubur–ubur pun harus mengunakan IPAL sebenarnya,” kata Husnul Khotimah.
Kepala BLH Banyuwangi Husnul Khotimah menduga kandungan kaporit (tawas) di Pantai Muncar telah melebihi ambang batas. Tawas tersebut digunakan untuk pembersihan ubur- ubur sebelum diekspor. Pada bulan Juni hingga September mendatang diperkirakan tangkapan ubur–ubur nelayan di Muncar melimpah. Kata Husnul, saat itu ubur–ubur dibersihkan warga di tepi Pantai Muncar dengan menggunakan tawas.
Editor: Antonius Eko
Pantai Muncar Banyuwangi Tercemar Berat
Badan Lingkungan Hidup (BLH) Banyuwangi Jawa Timur, menemukan indikasi pencemaran lingkungan di kawasan industri perikanan Mucar di laut selat Bali.

NUSANTARA
Selasa, 11 Jun 2013 18:25 WIB


pantai muncar, pencemaran, BLH, Banyuwangi
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai