Bagikan:

Nelayan Rembang Keluhkan Pendangkalan Sungai

Baru dikeruk tahun 2011 lalu, muara sungai Desa Tunggulsari Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, kembali mengalami pendangkalan parah.

NUSANTARA

Senin, 03 Jun 2013 11:11 WIB

Author

Radio R2B

Nelayan Rembang Keluhkan Pendangkalan Sungai

Nelayan Rembang, Pendangkalan Sungai

KBR68H, Rembang – Baru dikeruk tahun 2011 lalu, muara sungai Desa Tunggulsari Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, kembali mengalami pendangkalan parah.

Selama ini muara sungai tersebut sangat penting menjadi alur perlintasan keluar masuk ratusan perahu cokrik, tidak hanya milik nelayan Tunggulsari saja, tetapi juga nelayan Cangaan Kecamatan Batangan Pati. Ini lantaran posisi sungai berada di perbatasan antara kabupaten Rembang dan Pati.

Ketua Kelompok Nelayan Desa Tunggulsari Kecamatan Kaliori, Supeno menjelaskan, beberapa kali ada kiriman banjir, sehingga sedimentasi lumpur begitu cepat. Panjang sungai yang diperkirakan mencapai 500-an meter, tidak memungkinkan bagi warga untuk mendatangkan alat berat beckhoe. Menurutnya pemerintah harus turun tangan, karena untuk pekerjaan itu membutuhkan yang anggaran besar.

Supeno menjelaskan, pendangkalan mengganggu aktivitas nelayan. Saat akan berangkat melaut, mereka harus menunggu ombak pasang. Begitu pula ketika pulang mencari ikan, sering kali terjadi perahu saling bertabrakan, sebab perahu bagian depan kandas terjebak lumpur, sedangkan perahu di belakangnya meluncur kencang terdorong ombak. Bahkan beberapa waktu lalu, tangan seorang nelayan patah, setelah tertabrak perahu lain.

Pihak nelayan Tunggulsari sudah menyampaikan masalah itu, ketika ada petugas lapangan Dinas Kelautan Dan Perikanan keliling. Saat kunjungan Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo di kawasan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tasikagung Rembang, nelayan gagal mengutarakan kondisi pendangkalan sungai, karena kedatangan sang Gubernur cukup singkat.

Mereka kini mengharapkan pula wakil rakyat yang duduk di kursi DPRD Rembang mau ikut memperjuangkan, agar muara sungai segera dinormalisasi.

Sumber: R2B Rembang
Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending