Bagikan:

Merpati: Pesawat Tergelincir di Kupang karena Udara Kosong di Landasan

PT Merpati Nusantara Airlines menduga tergelincirnya pesawat MA 60 milik mereka di Bandara EL Tari Kupang Nusa Tenggara Timur akibat faktor non-teknis.

NUSANTARA

Kamis, 13 Jun 2013 14:21 WIB

Author

Silver Sega

Merpati: Pesawat Tergelincir di Kupang karena Udara Kosong di Landasan

merpati, kupang, KNKT

KBR68H, Kupang - PT Merpati Nusantara Airlines menduga tergelincirnya pesawat MA 60 milik mereka di Bandara EL Tari Kupang Nusa Tenggara Timur akibat faktor non-teknis. Faktor tersebut berupa kekosongan udara di ujung landasan Bandara El Tari. Direktur Operasional PT Merpati Deni Satrio Trihandoko mengatakan, kondisi Bandara El Tari sering membahayakan proses pendaratan pesawat, terutama saat pesawat berada diujung landasan.

"Jadi kontur di Kupang ini, kadang-kadang membuat di ujung landasan 07 itu terjadi suatu kekosongan udara. Kalau kita lihat pada saat itu arah angin dari 120 derajat sekitar 13 sampai 15 knot. Kalau untuk di kami penerbang baling-baling itu sudah cukup kencang, dan harus ditangani dengan cara yang spesial juga. Pada saat mendekati landasan biasanya karena perbedaan panas, atau karena panas dari landasan, ini yang mengakibatkan kekosongan udara. Jadi pesawat terasa seperti disedot,"kata Deni Satrio.

Sementara, Komite Nasional Keselamatan Transportasi KNKT belum mengetahui penyebab jatuhnya pesawat Merpati MA 60 di Bandara El Tari Kupang Nusa Tenggara Timur. Ketua Tim KNKT Chairudin mengatakan, tim KNKT masih mengumpulkan data untuk dianalisa. Menurut Chairudin, penyebab jatuhnya pesawat Merpati baru akan diketahui setahun (12 bulan) kemudian. Pesawat merpati tergelicir dan terperosok sejauh 100 meter, ketika hendak mendarat di Bandara El Tari Kupang, Senin 10 Juni lalu. Tujuh dari 50 penumpang korban masih dirawat di Rumah Sakit Umum Kupang, karena patah tulang dan benturan.

Editor: Suryawijayanti

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending