KBR68H, Merauke – Masyarakat kampung Urumb, Distrik Semangga Merauke, Papua mulai resah setelah lahan garapan mereka diambil kembali oleh perusahaan tekstil Texmaco. Salah seorang warga, Jhon mengatakan, tidak sedikit masyarakat yang menggantungkan penghidupannya dengan bertani di lahan tersebut. Jhon menjelaskan, Texmaco membeli lahan di kampung mereka seluas dua ribu hektar pada 1995 silam. Sedianya, lahan itu akan digunakan sebagai perkebunan kapas. Namun, hingga kini lahan tersebut tidak pernah digarap, sehingga masyarakat meminjam pakai kepada perusahaan itu.
“Dari 95 sampai sekarang jadi kita mau bagaimana lahan tidur semua. Jadi terpaksa kita pinjam pakai untuk tanam padi. Jadi katanya Texmaco mau masuk lagi tahun ini, jadi terpaksa kita harus cari tempat lain lagi. Lima puluh rupiah permeter, jadi itu yang masyarakat pusing masak itu harga gula gula kalau lima puluh rupiah permeter persegi,” kata Jhon.
Jhon berharap, pemerintah bisa memberikan jalan keluar atas persoalan ini. Dia meminta, pemerintah setempat menyediakan lahan pengganti untuk digarap petani. Sementara itu, anggota Komisi Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat Papua, Muhammad Nawawi berjanji akan menindaklanjuti aspirasi masyarakat itu ke pemerintah kabupaten dan provinsi.
Editor: Fuad Bakhtiar