KBR68H, Denpasar - Yayasan Kerti Praja mendorong Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Bali untuk membentuk kelompok kerja (Pokja) di lokalisasi Pekerja Seks Komersial (PSK). Pembentukan Pokja diperlukan agar penyuluhan, pengecekan kesehatan dan penanggulangan penularan HIV/AIDS lebih mudah dilakukan.
Koordinator Lapangan Yayasan Kerti Praja, Dewa Nyoman Suyetna mengungkapkan, pembentukan Pokja dapat dilakukan dengan melibatkan kepala desa, mucikari dan PSK.
“Kita yang memberikan penyuluhan atau germonya yang memberikan penyuluhan, kedua mereka harus menyiapkan anak buahnya kalau ada penyuluhan, ketiga mereka harus menganjurkan anak buahnya untuk periksa IMS, keempat mereka harus menyediakan kondom dan menganjurkan pemakaianya, yang di bawahnya ada saksinya oleh Pokja bukan KPA,” ujar Dewa Nyoman Suyetna.
Koordinator Lapangan Yayasan Kerti Praja, Dewa Nyoman Suyetna menambahkan, pembentukan Pokja akan lebih efektif untuk menanggulangi penyebarangan HIV/AIDS. KPA Bali di Bali mencatat sekitar tiga ribu PSK dan 20 persen diantaranya dinyatakan positif HIV. Selain itu, jumlah pelanggan PSK di Bali mencapai sekitar 80 ribu orang dalam satu tahun.
Editor: Anto Sidharta
KPA Bali Diminta Bentuk Pokja di Lokalisasi PSK
Yayasan Kerti Praja mendorong Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Bali untuk membentuk kelompok kerja (Pokja) di lokalisasi Pekerja Seks Komersial (PSK). Pembentukan Pokja diperlukan agar penyuluhan, pengecekan kesehatan dan penanggulangan penularan HIV/AIDS

NUSANTARA
Senin, 17 Jun 2013 21:20 WIB


KPA Bali, Pokja, Lokalisasi PSK
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai