Bagikan:

Kontras : Tunda Eksekusi Mati Ruben Pata Sambo

KBR68H, Jakarta - Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan KONTRAS meminta Kejaksaan Agung menunda eksekusi mati Ruben Pata Sambo dan Markus Pata Sambo.

NUSANTARA

Kamis, 20 Jun 2013 21:58 WIB

Author

Abu Pane

Kontras : Tunda Eksekusi Mati Ruben Pata Sambo

ruben pata samba, eksekusi mati, toraja, kontras


KBR68H, Jakarta - Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan KONTRAS meminta Kejaksaan Agung menunda eksekusi mati Ruben Pata Sambo dan Markus Pata Sambo. Keduanya didakwa sebagai pembunuh tiga orang dalam satu keluarga terkait rumah adat di Toraja. Mereka adalah Andrias Pandin beserta istri Martina Labiran, dan anaknya Israel.

Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar mengatakan, permintaan ini dilakukan karena Kontras menduga ada rekayasa dalam kasus tersebut. Selain itu Kontras juga meminta Kejagung untuk mengusut kasus ini lebih dalam.

“Respon soal itu dari pak Basrief (Kejagung) sendiri, pak Basrief merasa memang ada dugaan-dugaan itu. Meski pun dia bilang kenapa baru muncul sekarang, itu yang sangat dia sesalkan. Pak Basrief bilang punya ide yang sama soalnya. Tetapi pak Basrief mau mendiskusikan ini dengan Ketua Mahkamah Agung,” ujar Haris di Jakarta, Kamis (20/6).

Sebelumnya dikabarkan Kepolisian Sulawesi Selatan (Sulsel) menyatakan Ruben dan Markus adalah otak pembunuhan tersebut. Direktur Reserse Kriminal Polda Sulsel Djoko Hartawan mengatakan Andrias Pandin beserta istri dan anaknya dibunuh karena menguasai rumah adat Tongkonan di Kecamatan Ampalla, Tana Toraja. Sementara menurut keluarga pelaku, tuduhan itu tidak benar karena rumah adat tersebut tidak bisa diperebutkan. Rumah adat merupakan milik banyak warga adat. Kontras sempat membawa kasus ini dalam kongres anti-hukuman mati di Madrid, Spanyol.


Editor: Nanda Hidayat

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending