Bagikan:

Keamanan Tak Terjamin, Pemprov Jatim Tawarkan Solusi Relokasi Bagi Syiah

Pemerintah Provinsi Jawa Timur menegaskan tidak menjamin keselamatan warga Syiah jika tetap memaksa meninggalkan pengungsian dan kembali ke kampung halaman mereka. Pasalnya pemprov menilai masih ada penolakan warga dengan ajaran Syiah.

NUSANTARA

Senin, 03 Jun 2013 11:20 WIB

Author

Petrus Rizky

Keamanan Tak Terjamin, Pemprov Jatim Tawarkan Solusi Relokasi Bagi Syiah

kontras, syiah, sampang, pengungsi, surabaya

KBR68H, Surabaya - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menegaskan tidak menjamin keselamatan warga Syiah jika tetap memaksa meninggalkan pengungsian dan kembali ke kampung halaman mereka. Pasalnya pemprov menilai masih ada penolakan warga dengan ajaran Syiah.

Asisten bidang Kesejahteraan Masyarakat Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Edi Purwinarto mengutarakan, solusi paling tepat bagi pengungsi adalah menempati hunian baru. Pemprov sudah menawarkan Rumah Susun di Sidoarjo.

“Masalah permintaan pulang ini memang sudah lama untuk disampaikan kepada kita.  Tetapi pokok persoalannya, akankah pulang ini dapat dijamin tidak memunculkan atau timbul konflik yang ketiga kalinya. Kalau pulang itu berarti berbicara masalah penataan hunian permanen. Penataan hunian permanen ini syaratnya tidak boleh terjadi peristiwa yang ketiga kalinya. Nah, ini yang sekarang nampaknya masih belum bisa dijamin terhadap keamanan kalau kembali lagi ke tempat asalnya,” kata Edi.

Edi Purwinarto menambahkan, pokok permasalahan konflik di Sampang bukan antara Sunni dan Syiah, melainkan terkait ajaran Ustadz Tajul Muluk yang dianggap menyimpang oleh warga setempat yang mayoritas menganut Sunni.

Edi mengatakan, hingga kini Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah menyiapkan bantuan berupa jatah makan, serta kebutuhan lainnya yang diperlukan pengungsi selama di GOR Sampang.

Editor: Antonius Eko

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending