Bagikan:

Kabut Asap di Riau Rugikan Perusahaan Penerbangan

Asosiasi Perusahaan Penerbangan Niaga Indonesia (INACA) mulai mengeluhkan kerugian akibat asap dari kebakaran lahan di Riau. Pasalnya, semenjak daerah itu dikepung asap, penerbangan niaga sama sekali tidak beroperasi sampai sekarang.

NUSANTARA

Kamis, 27 Jun 2013 15:18 WIB

Author

Ade Irmansyah

Kabut Asap di Riau Rugikan Perusahaan Penerbangan

kabakaran hutan, kabut asap, riau

KBR68H, Jakarta - Asosiasi Perusahaan Penerbangan Niaga Indonesia (INACA) mulai mengeluhkan kerugian akibat asap dari kebakaran lahan di Riau. Pasalnya, semenjak daerah itu dikepung asap, penerbangan niaga sama sekali tidak beroperasi sampai sekarang.

Sekjen INACA Teuku Burhanuddin mengatakan, perusahaan penerbangan tidak mau melanggar prosedur keselamatan dengan tetap memaksakan penerbangan di tengah-tengah kabut asap. Namun di sisi lain kata dia, meskipun pesawat tidak beroprasi tetap membutuhkan biaya perawatan. INACA masih belum menghitung kerugian akibat matinya transportasi udara di Riau.

"Pertama, ya dengan adanya asap itu ya tentunyakan yang penting adalah masalah sefty, kalau yang masalah asap itukan itu tidak mungkin dilakukan penerbangan. Kedua, tentunya akibat dari asap tersebut, ya tentunya memang perusahaan penerbangan ini mengalami kerugian. Kerugiannya ini pada waktu lagi pendapatannya lagi membaik ternyata sekarang tidak bisa mengangkut penumpang akibat tidak bisa beroperasi. Sedangkan pesawat itu semuanya harus ada pengeluarannya juga. Jadi pendapatan tidak ada, pengeluaran tetap ada", kata Teuku Burhanudin kepada KBR68H.

Sekjen INACA Teuku Burhanuddin menambahkan, pengusaha penerbangan juga mengeluhkan sikap lamban pemerintah dalam penanganan asap akibat kebakaran lahan di provinsi itu. Kata dia, seharusnya pemerintah pusat maupun daerah bisa lebih sigap dalam penanganan masalah tersebut, apalagi kata dia, peristiwa tersebut bukan pertama kali terjadi.

Editor: Antonius Eko

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending