Bagikan:

Jumlah Konselor Menyusui di Pontianak Minim

Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Kalimantan Barat, bekerja sama dengan Wahana Visi Indonesia (WVI) menggelar pelatihan konselor menyusui gelombang kedua. Ini dilakukan untuk merangkui jumlah konselor menyusui yang jumlahnya masih sedikit.

NUSANTARA

Jumat, 14 Jun 2013 17:07 WIB

Author

Radio Volare

Jumlah Konselor Menyusui di Pontianak Minim

Konselor Menyusui, Pontianak

KBR68H, Pontianak - Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Kalimantan Barat, bekerja sama dengan Wahana Visi Indonesia (WVI) menggelar pelatihan konselor menyusui gelombang kedua. Ini dilakukan untuk merangkui jumlah konselor menyusui yang jumlahnya masih sedikit.

“Pelatihan ini untuk mencetak konselor menyusui yang berkompeten membantu permasalahan bagi ibu-ibu menyusui dan memberikan pendampingan dalam suksesnya proses menyusui,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Multi Juto Bhatarendro.

Untuk menyelesaikan masalah kesehatan, kata Multi, dibutuhkan pendampingan agar berhasil. Dari mulai proses awal hingga selesainya harus didampingi.

Ia mengatakan, terkait kekurangan jumlah konselor menyusui itu, pemerintah kota akan terus berusaha untuk mencetak konselor menyusui. Hanya saja, jangka waktu yang lama memang tidak bisa melahirkan konselor menyusui secara cepat.

“Setiap tahunnya kami akan berusaha memnuhi kekurangan konselor karena jumlah kelahiran bayi tiap tahunnya tentu akan mengalami peningkatan,” tambahnya.

Ia menambahkan, beruntunglah bagi warga yang berada di wilayah kota, karena untuk kabupaten/kota lain yang ada di Kalbar belum tentu dapat memenuhi kebutuhan konselor menyusuinya.

Menurut Multi, bulan ke-enam ditemukan 17 orang bayi yang mengalami gizi buruk. Temuan itu, kata dia, akan diteliti lebih lanjut; apakah pemberian ASI eksklusifnya yang masih belum ataukah akibat penyakit lain bawaan.

Sumber: Volare
Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending