Ketua Himpunan Pelestarian Hutan Andalan Provinsi Aceh, Romainur meminta masyarakat Kabupaten Bireuen untuk tidak terus menebang pohon di sembarang tempat. Pasalnya, hutan bisa menjadi pelindung dari ancaman bencana alam, seperti banjir dan longsor.
Romainur mengatakan, Kabupaten Bireuen masih kekurangan sumber daya manusia yang mengerti tentang segala macam ilmu kehutanan. Sehingga masih sering terjadi bencana alam yang disebabkan rusaknya hutan, seperti banjir yang terjadi di enam kecamatan belum lama ini.
Dia meminta perlu ada tindakan tegas kepada pelaku yang menebang hutan sembarang. Romainur khawatir, jika dibiarkan dalam beberapa tahun kedepan 10 hingga 17 kecamatan yang ada di kabupaten itu bakal tenggelam.
Data menyebut, hutan yang tak kritis di Bireuen seluas 40.945 hektar. Agak kritis 23.258 hektar. Sementara yang kritis mencapai 8.817 Hektar. Sedang sangat kritis seluas 32,49 hektar.
Sumber: radio Getsu
Editor: Antonius Eko