Bagikan:

Harga Sembako di Wamena Masih Stabil

Harga sejumlah kebutuhan bahan pokok di Wamena, Kabupaten Jayawijaya Papua masih relatit stabil. Meski pemerintah telah menaikkan harga bahan bakar minyak serta menjelang bulan puasa dan lebaran.

NUSANTARA

Rabu, 26 Jun 2013 19:34 WIB

Author

Andi Iriani

Harga Sembako di Wamena Masih Stabil

sembako, wamena, stabil

KBR68H, Wamena – Harga sejumlah kebutuhan bahan pokok di Wamena, Kabupaten Jayawijaya Papua masih relatit stabil. Meski pemerintah telah menaikkan harga bahan bakar minyak serta menjelang bulan puasa dan lebaran.

Namun demikian, untuk ukuran harga bahan pokok di wilayah Pegunungan Tengah Papua dibandingkan daerah lain harganya sudah sangat mahal. Misalnya saja harga bawang merah Rp 80 ribu perkilogram, bawang putih Rp 50 ribu perkilogram, minyak kemasan 5 liter Rp 100 ribu, telur Rp 70 ribu per rak, dan beras kemasan 25 kilo yang mencapai Rp 440 ribu.  

Salah satu pedagang setempat, Arman mengaku, saat ini harga bahan pokok maupun bahan makanan lainnya masih mengikuti harga jual di Kota Jayapura. Apabila harga di Jayapura naik otomatis di Wamena juga akan naik. Semua barang kebutuhan pokok diangkut dari Jayapura menggunakan pesawat.

“Ya belum karena masih baru toh. Sudah ada  pemberitahuan soal kenaikan ?, belum. Harga masih harga lama belum ada kenaikan? Iya masih harga lama,” tutur Arman.

Pedagang setempat, Arman menambahkan, harga barang melambung tinggi apabila barangnya langka. Misalnya bawang merah yang harganya mencapai Rp 80 ribu dari harga biasanya yang hanya Rp 60 ribu perkilo, karena stok dari Jayapura kosong.

Diakui, daya beli masyarakat di kota Wamena cukup tinggi mengingat Wamena merupakan pusat perekonomian di wilayah pegunungan tengah Papua. Sehingga masyarakat yang berbelanja bukan hanya berasal dari kota tersebut tapi juga beberapa daerah pemekaran lainnya seperti Tolikara, Lanny Jaya, Mamberamo Tengah, Yalimo dan Nduga.

Editor: Suryawijayanti

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending