Bagikan:

Harga Sembako di Kota Pontianak Mulai Naik

KBR68H, Pontianak - Menjelang kenaikan harga BBM, harga sembako di sejumlah pasar tradisional di Kota Pontianak Kalimantan Barat mulai naik.

NUSANTARA

Kamis, 20 Jun 2013 15:13 WIB

Author

Jayanti

Harga Sembako di Kota Pontianak Mulai Naik

harga sembako, naik, kota pontianak, penaikan harga bbm

KBR68H, Pontianak - Menjelang kenaikan harga BBM, harga sembako di sejumlah pasar tradisional di Kota Pontianak Kalimantan Barat mulai naik. Di pasar tradisional Teratai, minyak goreng curah dijual Rp10 ribu rupiah per kilogram atau naik seribu dari harga sebelumnya.

Salah seorang pedagang Riki mengatakan kenaikan harga pada minyak goreng curah tersebut, terjadi sejak tiga hari yang lalu. Selain harga minyak curah, sayur mayur juga merangkak seperti wortel, kentang dan cabai. Riki mengatakan naiknya harga kebutuhan pokok itu menurunkan daya beli masyarakat.

“Naik (wortel) perkilonya modal saja sudah Rp 12.500,- jadi jual Rp 15.000 perkilogram. Kemarin, yang murah itu 1 karung Rp 80.000 jual masih bisa Rp 12.000,-. Kenaikannya sudah sekitar seminggu yang lalu. Aduh ya hancur dan mengeluhlah masyarakat. Sedangkan, kita penjualanpun tidak seperti biasanya. Kita pengecer inikah tergantung dari agen. Seperti ini (cabai besar) biasanya hanya Rp 25.000,- sekarang sudah Rp 30.000,- perkilogram.”kata Riki di Pontianak, Kamis (20/6)

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM kota Pontianak Imran menilai saat ini kenaikan harga pada sejumlah komoditas di pasar tradisional masih wajar.

Imran mengatakan jika nantinya kenaikan harga sembako mencapai diatas 10 persen, pemerintah baru akan akan menggelar operasi pasar. Namun, jika persentase kenaikan dibawah 10 persen maka pemerintah hanya akan menggelar pasar murah untuk meringankan beban masyarakat.

Editor: Doddy Rosadi

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending