Bagikan:

Gubernur Papua Desak Polisi Tangkap Bupati dan DPRD Nduga

NUSANTARA

Selasa, 04 Jun 2013 17:39 WIB

Author

Andi Iriani

Gubernur Papua Desak Polisi Tangkap Bupati dan DPRD Nduga

nduga, konflik, pemilu, papua

KBR68H, Jayapura – Gubernur Papua, Lukas Enembe meminta kepolisian untuk segera menangkap Bupati Nduga, Yairus Gwijangge dan seluruh anggota DPRD atas dugaan penggelembungan daerah pemilihan untuk pemilihan presiden dan legislatif tahun depan.  Kasus ini berbuntut panjang sehingga menimbulkan konflik diantara kedua pihak.

Gubernur mengaku prihatin sebab akibat konflik para elit politik di daerah itu, hingga menimbukan korban jiwa didalam masyarakat

“Saya minta kejadian di Nduga sudah kami fasilitasi. Tapi kalau saudara tidak mau mendengar, DPRDnya dan Bupatinya ditahan. Selain mereka harus masuk periksa itu pelaksana pembangunan, ini merugikan. Kami sudah pertemukan tiga empat kali. Kejadian kemarin kan setelah pertemuan di ruangan saya mereka keluar langsung dibunuh,” tegas Gubernur.

Gubernur Papua, Lukas Enembe mengaku, konflik yang terjadi akhirnya berdampak pada roda pemerintahan dan pembangunan di daerah itu tidak jalan. Dikatakan, seharusnya Bupati dan DPRD bisa memposisikan  diri sebagai pemimpin yang bisa memberikan contoh baik kepada masyarakat. Bukan sebaliknya bertengkar dan memikirkan keegoisan masing masing.

Dia mengimbau agar kedua belah pihak dapat segera berdamai. Sebab yang menjadi korban pastinya masyarakat. Selain itu kalau terus berkonflik, dikhawatirkan anggaran APBD  akan habis digunakan untuk membiayai proses perdamaian kedua belah pihak yang bertikai.

Sedikitnya 7 orang dilaporkan tewas dan 60 lainnya luka luka dalam konflik yang terjadi antara massa pendukung Bupati dan DPRD Nduga. Sementara itu, hingga kini situasi di kampung Ilekma, Wamena kabupaten Jayawijaya lokasi terjadinya perang mulai berangsur normal. Puluhan anggota Brimob disiagakan untuk mengantisipasi terjadinya peranng susulan.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending