Bagikan:

Eksplorasi Tambang Emas Ditolak, Pejabat Pemkab Trenggalek Temui Warga

KBR68H, Trenggalek - Pejabat Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur bersedia bertemu dengan perwakilan warga Desa Sumberbening Kecamatan Dongko yang menolak ekplorasi tambang emas oleh PT Sumber Mineral Nusantara (SMN).

NUSANTARA

Selasa, 25 Jun 2013 06:43 WIB

Eksplorasi Tambang Emas Ditolak, Pejabat Pemkab Trenggalek Temui Warga

eksplorasi, tambang emas, warga menolak, trenggalek

KBR68H, Trenggalek - Pejabat Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur bersedia bertemu dengan perwakilan warga Desa Sumberbening Kecamatan Dongko yang menolak ekplorasi tambang emas oleh PT Sumber Mineral Nusantara (SMN).

Kepala Bidang Pertambangan, Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan Pertambangan dan Energi Priaji Antono mengaku akan mempertemukan warga dengan Bupati. Upaya mempertemukan warga dengan Bupati ditujukan agar warga memproleh informasi pembanding versi pemerintah terkait rencana ekplorasi PT SMN.

Pertemuan ini juga dilakukan untuk menghindari kerusuhan seperti yang terjadi di Bima. Priaji Antono memastikan rencana eksplorasi tambang tidak membahayakan dan mengganggu daya dukung lingkungan di sana.

"Begitu mau mengebor di wilayah Sumberbening ditolak (warga), padahal kemarin-kemarin sudah mengebor di beberapa kecamatan tidak ada masalah. Masyarakat ini kelihatannya terlalu khawatir, jadi arahnya sudah ke aarah penambangan (eksploitasi), padalah ini masih eksplorasi. Ini beberapa perwakilan akan menghadap pak bupati, silakan (kami fasilitasi)," kata Priaji Antono di Trenggalek, Senin (24/6)

Priaji menambahkan, PT Sumber Mineral Nusantara telah mendapatkan ijin resmi ekplorasi tembang emas di Trenggalek dengan wilaayah konsesi mencapai 30 ribu hektar. Proses eksplorasi tersebut bakal dilakukan di 10 kecamatan. Untuk mengamankan usahanya, PT SMN berjanji akan memberdayakan masyarakat di sekitar kawasan pertambangan.

Sebelumnya, ratusan warga Desa Sumberbening Kecamatan Dongko Trenggalek, menolak rencana ekplorasi tambang emas yang dilakukan oleh PT SMN. Warga khawatir kegiatan tersebut akan mengganggu kegiatan warga dan merusak lingkungan.

Editor: Doddy Rosadi

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending