Bagikan:

Bupati Kutim Harap CSR Fokus pada Kesejahteraan dan Pendidikan

Bupati Kutai Timur, Kalimantan Timur, Isran Noor mengharapkan Tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) yang digelontorkan sejumlah perusahaan di daerahnya lebih banyak terfokus kepada pengentasan kemiskinan dan peningk

NUSANTARA

Jumat, 14 Jun 2013 12:16 WIB

Bupati Kutim Harap CSR Fokus pada Kesejahteraan dan Pendidikan

Bupati Kutim, CSR, Kesejahteraan, Pendidikan

KBR68H, Sangatta – Bupati  Kutai Timur, Kalimantan Timur, Isran Noor  mengharapkan Tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) yang digelontorkan sejumlah perusahaan di daerahnya lebih banyak terfokus kepada pengentasan kemiskinan dan peningkatan kualitas pendidikan, termasuk mensukseskan Kutim Cemerlang.

Isran, berharap agar pengelola CSR mampu membantu keterbatasan pemerintah dalam meningkatkan derajat kesejahteraan rakyat Kutim.

“Diakui, hadirnya perusahaan-perusahaan di Kutim seperti pertambangan dan perkebunan, memberi pengaruh kepada perbaikan kesejahteraan rakyat Kutim. Namun sejak dulu kemiskinan tetap ada di permukaan bumi karenanya semua pihak wajib peduli dengan masalah kemiskinan yakni dengan cara berusaha menjadikan anak-anak dari keluarga miskin tidak putus sekolah,” ungkap Isran.

Kepada camat dan kepala desa, Isran menaruh harapan agar lebih peka dengan keadaan lingkungan terutama aktif memonitor keluaga miskin. Ia  minta semua keluarga untuk lebih peduli dan peka dengan perkembangan anak-anaknya, jika tidak akan ketinggalan sehingga menyebabkan jumlah anak putus sekolah menjadi banyak.

Pemerintah, tegas Isran, menyediakan dukungan bagi setiap sekolah untuk memberikan pendidikan gratis kepada masyarakat.  “Jangan sampai ada anak-anak tidak sekolah, apapun alasannya mereka harus diberi kesempatan untuk mengenyam pendidikan,” kata Isran Noor.

Ia menjelaskan, dana pendidikan terus naik dan tidak pernah turun dari alokasi 20 persen dari APBD. Sebagai kepala daerah, ia mengaku sedih jika ada anak-anak usia sekolah belum sekolah karena harus membantu orang tua.

“Pemkab telah menyediakan untuk keperluan sekolah termasuk membebaskan siswa dari SPP dan BP3, sekarang tinggal orang tua saja yang memberikan kesempatan kepada anaknya untuk sekolah,” beber Isran Noor.

Sumber: Gema Wana Prima
Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending