Bagikan:

BBM Naik, Bulog Cirebon Antispasi Kenaikan Harga Beras

Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, berdampak pada naiknya harga-harga kebutuhan pokok masyarakat.

NUSANTARA

Senin, 24 Jun 2013 16:12 WIB

BBM Naik, Bulog Cirebon Antispasi Kenaikan Harga Beras

bbm naik, bulog, cirebon, beras

KBR68H, Cirebon– Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, berdampak pada naiknya harga-harga kebutuhan pokok masyarakat. Belum lagi, beberapa waktu ke depan akan memasuki bulan Ramadhan dan Hari Ray Idul Fitri. 

Perum Bulog Subdivre Cirebon telah menyiapkan berbagai langkah untuk mengantisipasi kemungkinan yang terjadi, berkaitan dengan kenaikan harga BBM dan menjelang memasuki bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.

Perum Bulog, terus berupaya menambah kecukupan stok beras dengan melakukan pembelian atau pengadaan dalam negeri. Dari target tahun 2013 sebanyak 123.000 ton, pada saat musim panen rendeng ini, telah tercapai sebanyak 91.858 ton atau 75 persen dari target tahun 2013.

Kepala Perum Bulog Subdivre Cirebon Basirun mengatakan, untuk mengantisipasi kenaikan harga beras, Bulog Cirebon saat ini memiliki stok beras sebanyak 93.163 ton, cukup untuk operasional rutin selama 15 bulan ke depan. Stok ini, akan digunakan untuk kebutuhan Raskin, dan kebutuhan operasional lainnya, termasuk untuk pengendalian harga dan darurat bencana alam.

Ia menjelaskan, penyerapan gabah dan beras petani dilakukan dengan berbagai strategi seperti, mengoptimalkan “Jaringan Semut” yakni melakukan jemput bola ke mitra petani atau penggilingan kecil, melalui Satgas dan Unit Pengolahan Gabah Beras (UPBG).

“Selama musim panen ini kami selalu aktif berkorrdinasi dengan Dinas Pertanian untuk memantau wilayah mana yang sedang panen, agar harga tidak jatuh dibwah HPP,"jelasnya.

Basirun melanjutkan, untuk perkembangan harga beras dalam kurun waktu satu bulan terakhir mengalami kenaikan rata-rata sebesar 6 persen, yakni beras IR I dari Rp 8.500 menjadi Rp 9.000 per kilogram, beras IR II dari Rp 8.000 menjadi Rp 8.500 per kilogram, dan harga beras IR III dari Rp 7.500 menjadi Rp 8.000 per kilogram.

Bulog selalu siap melakukan operasi pasar, bila memang diperlukan. Menurutnya, kenaikan harga beras disebabkan oleh masa panen raya yang sudah selesai dan adanya ekspetasi masyarakat akan adanya rencana kenaikan harga BBM.

“Mengingat stok beras yang cukup banyak, tentunya masyarakat tidak perlu khawatir dan tidak perlu melakukan aksi memborong beras,"pungkasnya.

Sumber: Radio Suara Gratia FM

Editor: Suryawijayanti


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending