KBR68H, Jakarta - Kelangkaan BBM sudah dua minggu terjadi di Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur yang berbatasan dengan Timor Leste. Anggota DPRD Timor Tengah Utara Joni Salem mengatakan, kelangkaan terjadi karena penimbunan BBM oleh para pengecer. Akibatnya, kendraan mengantri panjang di setiap Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Sementara, bensin eceran harganya melonjak hingga Rp 7.000 per liter.
“Karena kita berbatasan dengan Timor Leste hampir tiap hari potret yang ada di Pertamina itu banyak orang beli pakai derjigen. Yang pengecara memang kadang kala ada banyak cara dan ada banyak upaya yang kadang kala pakai mobil. Mereka antri pakai mobil, kemudian ditampung di luar, terus antri lagi,” ujar Joni saat dihubungi KBR68H, di Jakarta, Sabtu (1/6).
Anggota DPRD Timur Tengah Utara Joni Salem menambahkan, sejak dua minggu terakhir pasokan BBM juga turun dari 5 ton per hari menjadi 5 ton per satu setengah hari. Sementara untuk mencegah penimbunan BBM, DPRD sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara. Hasilnya setiap SPBU kini dijaga Satpol PP.
Editor: Nanda Hidayat
BBM Langka di Perbatasan NTT-Timor Leste
elangkaan BBM sudah dua minggu terjadi di Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur yang berbatasan dengan Timor Leste.

NUSANTARA
Sabtu, 01 Jun 2013 21:06 WIB


bbm, langka di NTT, wilayah perbatasan, portalkbr
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai