KBR68H, Kupang - Ratusan nelayan di Kota Kupang mengeluhkan pungutan liar dan intimidasi yang dilakukan TNI Angkatan Laut, Polair dan Syahbandar. Keluhan ini disampaikan kepada Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Setya Novanto.
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia HNSI Kota Kupang, Maksi Ndun mengatakan, pungli itu dilakukan aparat keamanan saat nelayan melaut.
"Baik itu dari angkatan laut dan kami sudah berkoordinasi dan mereka punya mil adalah di ZEE. Mudah-mudahan itu adalah kata yang benar. Yang kami masih rasa terganggu adalah Polair. Kami minta maaf oleh aparat di sini, saya harus berkata jujur. Mereka tidak tahu mereka punya mil pemeriksaan untuk nelayan tangkap itu di mil berapa, berapa mil dari bibir pantai atau tidak jelaslah. Yang saya heran adalah yang memberi izin kepada nelayan adalah Dinas Perikanan Kota, Kabupaten dan provinsi tetapi yang periksa perizinan adalah Polair,” kata Maksi.
Sementara itu, Anggota DPR Setya Novanto meminta nelayan segera menyampaikan keluhan dan pungli tersebut secara tertulis. Dia berjanji segera menyampaikan keluhan tersebut kepada Gubernur Nusa Tenggara Timur, Kapolda, Komandan Angkatan Laut dan Kepala Syahbandar. Dia juga akan menyampaikan hal itu ke Pemerintah Pusat.
Editor: Antonius Eko
Aparat Keamanan Intimidasi Nelayan Kupang
Ratusan nelayan di Kota Kupang mengeluhkan pungutan liar dan intimidasi yang dilakukan TNI Angkatan Laut, Polair dan Syahbandar. Keluhan ini disampaikan kepada Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Setya Novanto.

NUSANTARA
Rabu, 26 Jun 2013 11:21 WIB


nelayan, kupang, intimidasi
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai