Bagikan:

10 Desa Wisata di NTB Dinilai Berhasil

Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya dan Produk Pariwisata (PSDPP) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) NTB, Nunung Triningsih, mengatakan, sebanyak 10 desa wisata di NTB dinilai berhasil oleh Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf

NUSANTARA

Senin, 10 Jun 2013 15:32 WIB

10 Desa Wisata di NTB Dinilai Berhasil

10 Desa Wisata, NTB, Dinilai Berhasil

KBR68H, Mataram - Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya dan Produk Pariwisata (PSDPP) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) NTB, Nunung Triningsih, mengatakan, sebanyak 10 desa wisata di NTB dinilai berhasil oleh Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Atas prestasinya itu, Kemenparekraf memberikan dana pembinaan sebanyak 3 kali tahapan. Pada tahun pertama diberikan Rp 80 juta, tahun ke dua Rp 100 juta dan tahun ketiga Rp 80 juta.

“Di NTB ada 10 Desa Wisata yang diberikan dana pembinaan selama 3 tahap. Dana pembinaan tersebut digelontorkan Kemenparekraf dengan program PNPM Pariwisata sejak tahun 2009 silam. Jadi, Desa Wisata yang telah diberikan dana pembinaan tahap pertama, harus diseleksi baru dinyatakan layak menerima dana pembinaan tahap kedua dan ketiga,” kata Nunung Triningsih.

Nunung menuturkan, 10 desa wisata yang diberikan hingga tahap ketiga, seperti  Senggigi, Jati Sela, Gili Indah, Sesaot, Pesa Paruga, Desa Sukarara dan lainnya. Sejak tahun 2009 telah dibentuk sebanyak 5 desa wisata, 20 desa tahun 2010, 31 desa tahun 2011, 31 desa tahun 2012 dan 31 tahun 2013. Jumlah dana yang digelontorkan dari tahun 2009 hingga 2013 senilai Rp 6 miliar.

Sebelumnya, Kepala Sub Bidang Peningkatan Kapasitas Masyarakat Desa Kemenparekraf, Sarman Pamungkas menyebutkan, secara nasional jumlah desa wisata sejak tahun 2009 hingga tahun 2013 mencapai 980 desa dan tahun 2014 ditargetkan tercapai 2 ribu desa. Desa-desa wisata itu diberikan dana pembinaan hingga 3 tahun, tergantung pengelolaanya. Jika dilihat, jumlah desa wisata di NTB secara nasional sudah melebihi kuota, tapi masih bisa ditambah.

Sumber: Radio Global Lombok
Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending