KBR, Jakarta - Sejumlah organisasi lingkungan
hari ini mengadukan ratusan lubang tambang di Kalimantan Timur kepada
Kepala Staf Kepresidenan, Teten Masduki. Ratusan lubang tambang ini sedikitnya
telah membuat puluhan korban jiwa.
Juru Bicara Walhi, Khalisah Halid akan melaporkan
pemerintah daerah yang tidak tegas terhadap perusahaan tambang di sana. Padahal
seharusnya perusahaan menutup lubang bekas tambang tersebut.
"Semua proses - yang pernah kita
lakukan sebelumnya ke KLHK dan beberapa institusi negara - itu kemudian di
lapangan tidak mampu menajawab persoalan," jelasnya kepada KBR, Selasa
(17/05/2016) pagi.
"Salah satunya kemandegan
penegakan hukum dan juga pembiaran terhadap persoalan batu bara di Kalimantan
Timur, khususnya Samarinda dan sekitarnya," imbuhnya.
Khalisah menambahkan, organisasi yang hadir adalah
Jaringan Advokasi Tambang (JATAM), Walhi, change.org, KontraS, dan ICEL. Mereka
rencananya akan bertemu langsung dengan Deputi Kantor Staf Kepresidenan Yanuar
Nugroho. Ratusan lubang bekas tambang di Samarinda, Kaltim, terus memakan
korban. Salah satu korban yang terakhir adalah Wilson, 17 tahun. Dia tenggelam dan hilang Minggu lalu.
Total korban kini mencapai 24 orang.
Editor: Citra Dyah Prastuti