KBR, Bandung - Walikota Bandung Ridwan Kamil menyatakan aksi ormas Front Pembela Islam (FPI) yang melarang diskusi Karl Marx tidak dapat dibenarkan. Hal itu dikatakan Emil dalam akun Twitternya, pagi ini.
Dia menyatakan Marxisme tidak berbeda dengan ilmu-ilmu lainnya. Selain itu, diskusi itu dilakukan di kampus yang merupakan ruang akademik. Menurutnya, ia juga mempelajari pemikiran Karl Marx dan sosiolog Manuel Castells.
Sebelumnya, Sekolah Pemikiran Karl Marx di Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) diintimidasi FPI. FPI meminta penyelenggara, Lembaga Pers Mahasiswa Daundjati membatalkan acara yang telah rutin digelar itu.
FPI mengintimidasi mahasiswa Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) membatalkan Sekolah Karl Marx yang telah rutin dilakukan tiap bulan. FPI meminta penyelenggara, Lembaga Pers Mahasiswa Daundjati membatalkan acara yang telah rutin digelar itu.
Atas intimidasi tersebut pihak rektorat ISBI akhirnya membatalkan kegiatan tersebut. Pembatalan tersebut bersamaan dengan penerbitan keputusan pembubaran Sekolah Karl Marx tanpa batas waktu yang belum ditentukan.
"Dibacakannya itu sama pihak FPI. Suratnya itu diserahkan dari rektorat kepada FPI dan seluruh anggotanya. Setelah selesai dibacakan, mereka menyebut jargon Allahu Akbar dan saat itu juga mahasiswa membalas dengan menyebutkan salam mahasiswa," ujarnya kepada KBR, Selasa (10/5).
Editor: Sasmito Madrim