KBR, Bogor- Perencanaan pembangunan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dinilai buruk. Anggota Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor, Budi Oetara mengatakan, ada ada tiga proyek besar yang belum selesai hingga saat ini.
Selain pengembang yang kabur, kata Budi, proses awal pembangunan juga dilakukan tanpa perencanaan yang matang.
"Salah satunya pembangunan Regional Ring Road (R3), saya melihat tidak ada perencanaan yang bagus. Soalnya, pihak dinas sudah melakukan pengerjaan fisik tetapi pembebasan lahan belum selesai. Nah setelah dilelangkan dan ada pemenangnya, lalu proyek itu dijalankan, kan justru sekarang malah menganggu pengerjaan. Sampai sekarang belum terselesaikan," katanya saat berbincang dengan KBR, Rabu (11/05)
Contoh lainnya, kata Budi, yaitu pembangunan Stasiun Sukaresmi yang mangkrak dua tahun. Kata dia, proyek tersebut seharusnya sudah selesai pada 2014 lalu.
"Di Sukaresmi, itu kendala ada di kontraktor. Di tengah perjalanan, kontraktor kehabisan modal, dan mengganggu proses pengerjaan yang akhirnya mangkrak hingga sekarang," jelasnya.
Budi menambahkan, selain dua proyek itu. Proyek lainnya yang hingga kini belum selesai adalah revitalisasi Terminal Baranangsiang, yang mandek di tahap desain ulang bangunan.
"Terlebih ada kebimbangan terkait terminal LRT yang direncanakan pemerintah pusat. Kalau jadi di Terminal Baranangsiang, pastinya akan mengubah design lagi," pungkasnya.
Editor: Sasmito Madrim