KBR, Banyumas– Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menjenguk pasien thalasemia di Instalasi Khusus Thalasemia Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banyumas, Kamis (05/19).
Dalam kesempatan tersebut, gubernur sempat berbincang dengan salah satu pasien bernama Nurul Ariyanto, warga Sumpiuh, yang putus sekolah lantaran penyakitnya ini. Nurul menderita penyakit thalasemia sejak umur 8 tahun.
Ganjar meminta Bupati Banyumas, Achmad Husein untuk memberi beasiswa melalui Kartu Banyumas Pintar (KBP) kepada Nurul untuk melanjutkan ke tingkat SMK atau SMA. Nurul mengaku hanya lulus MTs. Lantaran tidak ada biaya dan repot cuci darah tiap bulan, sehingga dia terpaksa berhenti sekolah. Ia juga mengatakan ingin kursus IT dan elektronik.
"Kamu sekolah lagi ya. Biar saya perintah dikasih beasiswa sama pak Bupati. Biar semangat dan jelas masa depannya. Mau jadi bengkel atau punya usaha," ujar Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Gubernur juga meminta rumah sakit, baik milik pemerintah maupun swasta mengoptimalkan pelayanan kepada pasien. Artinya, rumah sakit tidak membedakan pelayanan antara pasien BPJS dan non BPJS.
Diketahui, Instalasi Pelayanan Thalasemia terpadu RSUD Banyumas dibangun pada tahun 2014 lalu dengan biaya mencapai Rp 6,5 miliar, dan merupakan salah satu instalasi thalasemia terlengkap di Indonesia. Tiap bulan, 371 orang cuci darah dan dirawat di instalasi ini. Thalasemia merupakan penyakit kelainan genetik keterununan yang menyebabkan kurangnya kadar hemoglobin dalam darah.
Editor: Dimas Rizky