KBR, Cilacap – Hujan deras yang terjadi di Cilacap, Jawa Tengah dua hari terakhir menyebabkan tanggul Sungai Bojong di Desa Pahonjeaan, Kecamatan Majenang, jebol. Akibatnya, air melimpas masuk perkampungan penduduk dan merendam 20 hektar tanaman padi yang tengah berbuah.
Kepala Desa Pahonjean, Suyoto mengatakan tanggul yang jebol sepanjang 10 meter. Akibatnya banjir merendam 90 rumah penduduk di Dusun Bojongmaros. Air mulai masuk ke perkampungan sekira pukul 07 pagi. Ketinggian air di pemukiman penduduk berkisar 50 centimeter hingga 70 centimeter. Sedangkan di lahan persawahan tinggi rendaman mencapai 1,5 meter.
Jika rendaman lebih dari satu minggu, kata dia, dipastikan padi membusuk. Akibatnya petani terancam gagal panen.
"20 hektar itu, kelelep sama banjir. Kalau banjirnya lama ya kemungkinan gagal panen," kata Suyoto, Sabtu (2/5/2015).
Suyoto tidak bisa memastikan berapa lama banjir akan terus berlangsung. "Kebetulan saya tadi lewat di daerah Cukangleuleus, ternyata Sungai Bojong airnya gede banget. Kalau satu minggu tidak surut, jelas gagal."
Suyoto menambahkan, selain merendam permukiman penduduk dan sawah, banjir juga merendam jalan utama menuju desa. Akibatnya, warga harus memutar lewat jalur alternatif saat menuju Kota Majenang.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Edi Sapto Nugroho mengatakan baru mendapat informasi siang ini. Ia mengaku segera mengirimkan personil ke lokasi banjir untuk mendata kerusakan dan antisipasi bencana susulan. Kendati tidak meyebabkan korban jiwa, banjir ini berpotensi menyebabkan kerugian hingga seratusan juta rupiah.
Editor: Citra Dyah Prastuti