Bagikan:

Persediaan Air Bersih Warga Cilacap Hanya Cukup untuk 2 Minggu Lagi

Terancam gagal panen.

BERITA | NUSANTARA | NUSANTARA

Rabu, 27 Mei 2015 13:09 WIB

Author

Ika Manan

Persediaan Air Bersih Warga Cilacap Hanya Cukup untuk 2 Minggu Lagi

Ilustrasi Air. Foto: Antara

KBR, Jakarta - Persediaan air bersih di Cilacap, Jawa Tengah diperkirakan hanya cukup untuk dua minggu mendatang. Warga Desa Cinangsi, Cilacap Akhmad Fadli mengungkapkan, tidak hanya kebutuhan air bersih rumah tangga, pengairan sawah juga terancam.

Kata dia, jika dalam sepekan mendatang sawahnya tidak terairi maka petani padi di daerahnya terancam gagal panen. Menurutnya, selama ini saat dilanda kekeringan, warga di desanya memanfaatkan sungai setempat. Namun, air sungai mulai surut dan harus dibagi dua dengan warga Banyumas.

"Jadi untuk padi yang sudah ditanam ini kekurangan air, jadi ini kalau misalnya dalam dua minggu ini tidak ada air lagi, ini tanaman padinya akan mati. (Ada luas berapa hektare Pak saat ini, luasan padi yang kekurangan air?) Kalau padi di desa Cinangsi saja sih ada sekitar 200-an hektar. (Kalau kebutuhan air bersih untuk rumah tangga dan keluarga?) Kalau untuk hari ini sih seminggu dua minggu masih cukup lah. Tapi kalau nanti kekeringan, biasanya kami akan langsung meminta kabupaten untuk memberikan air bersih," ungkap Akhmad Fadli kepada KBR (27/5/2015).

Akhmad Fadli menambahkan, bantuan air bersih dari PMI di beberapa desa lain sudah datang. Namun, pasokan air bersih dari pemerintah dan lembaga bantuan lainnya itu tetap saja tak mampu mencukupi kebutuhan air warga. BPBD CIlacap menyiapkan 200 tangki cadangan air bersih untuk mengantisipasi kekeringan di daerah tersebut.

Sebanyak 77 desa yang tersebar di 13 kecamatan di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah rawan kekeringan dan krisis air bersih selama musim kemarau. Jumlah desa yang rawan krisis air bersih itu kini diklaim menurun lantaran sebagian daerah sudah terjangkau layanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Cilacap atau mendapat bantuan pipanisasi air dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).


Editor: Damar Fery Ardiyan

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending