KBR, Bali - Memperingati tragedi jatuhnya pesawat Panam American Airways pada April 1974 yang menabrak gunung di Bali hari ini dilakukan upacara dan doa bersama. Sebanyak sebelas perwakilan konjen negara yang warga menjadi korban seperti Australia, Canada, Francis dan Jerman mengikuti upacara dan doa bersama di monumen peringatan di Pantai Padang Galak.
Senator DPD RI dari Provinsi Bali, I Gusti Ngurah Arya Werdakarna mengatakan sejak kejadian tragedi 22 April 1974 yang menelan korban 107 jiwa baru kali ini dilakukan doa dan upacara di monumen tragedi Panam American Airways.
"Kini sudah tidak ada lagi merk pesawat Panam American Airways itu, yang terbang dari Hongkong menuju Sidney, Australia setelah take off dari Hongkong airport jelang 5 menit transit di Bandara Ngurah Rai mengalami kecelakaan di Tinge-tinge Kecamatan Gerokak, Buleleng".
Ia berharap agar peringatan ini bisa dilaksanakan setiap tahun seperti tragedi bom Bali. Upacara juga dilakukan dengan meletakkan karangan bunga suka cita oleh 11 perwakilan dubes di monumen Tragedi Paman. Selain itu upacara dan doa yang dilaksanakan juga untuk korban gempa bumi di Nepal yang menelan korban ratusan ribu jiwa. Do,a diakhiri dengan membawa perangkat upacara ngayud ke segara (laut).