KBR, Banyuwangi - Pebalap sepeda kejuaraan Internasional Tour de Banyuwangi Ijen tahun ini tiba pada puncak etape tiga yang dimulai dari Kecamatan Muncar dan berakhir di Kawasan Paltuding Gunung Ijen. Pada etape yang dijuluki "etape neraka" itu, rute menuju gunung berapi aktif tersebut dibuat lebih pendek dari tahun lalu.
Chairman
Internasional Tour de Banyuwangi Ijen, Guntur Priambodo beralasan, rute pendek ini akan membuat tenaga pebalap terkuras habis. Mereka akan melahap tanjakan penentu kemenangan di ketinggian 2000 meter lebih
di atas permukaan laut, salah satu tanjakan yang disebut terekstrem di
Asia.
“Jadi
sejak start pertama untuk tanjakan Ijen ini pasti akan hajar-hajaran
karena Cuma 123 kilo. Disitu juga nanti akan terjadi kalau tahun lalu
karena jaraknya panjang ini pasti clember nanti yang pasti menang
ditanjakan Ijen. kalau ini masih ada kompetisinya, karena 1,2,3 kilo ini
mas Samai ini sprinter nasional ini nanti pasti juga mampu. Jadi
pertarungan naik ke Ijenya lebih banyak, kalau tahun lalu tinggal
49,” kata Guntur Priambodo.
Balapan tahun ini diikuti 100
pembalap dari 25 negara. Di antaranya Prancis, Belanda, Kolombia,
Kanada, Amerika Serikat, Singapura dan Thailand. Untuk kategori juara
umum, juara bertahan Peter Pouly menjadi unggulan utama. Pebalap Prancis
yang tergabung dalam tim balap sepeda dari Thailand itu tahun lalu
menaklukkan tanjakan Ijen untuk meraih gelar pertamanya.