KBR, Kupang- Badan Penanaman Modal Daerah (BPMD) Nusa Tenggara Timur
mengungkapkan rendahnya investasi di wilayah NTT terjadi akibat masalah lahan.
Kepala BPMD NTT Semuel Rebo mengatakan, para pemilik lahan masih perlu
diberi pemahaman sehingga bisa diajak bekerjasama dengan para investor.
Bahkan kata dia, tak jarang pemilik lahan bereaksi kerang untuk menolak
bekerjasama.
"Masih
perlu kita lakukan pembenahan, terutama berkaitan dengan kesiapan
masyarakat pemilik lahan untuk bagaimana
potensi-potensi lahan yang ada itu dikerjasamakan dengan para investor,"
ujar Semuel Rebo di Kupang, Selasa (12/5/2015).
"Karena sering terjadi
benturan ketika ada investasi yang berhubungan dengan pemanfaatan lahan
yang menjadi milik masyarakat, kalau tidak dilakukan persiapan yang
memadai yang baik, ya tentu pasti masyarakat kurang memahami akan tujuan
investasi itu, akan memberikan reaksi penolakan-penolakan," ujarnya
lagi.
Semuel Rebo menambahkan, pemerintah NTT terus berupaya
menyadarkan para pemilik lahan untuk bisa bekerjasama dengan para
investor. Selain itu, pemerintah NTT memberi kemudahan bagi para
investor dengan memudahkan perijinan. Dia mengatakan sampai saat ini
sudah lebih dari 30 investor yang telah mendapat ijin untuk berinvestasi
di NTT nilainya mencapai 10 triliun.
Editor: Malika