Demo Tolak Wisuda Ilegal, Mahasiswa Jombang Dipukuli Polisi
Mahasiswa minta pelaksanaan wisuda ilegal di Undar dihentikan.

Demo Ijazah palsu mahasiswa Universitas Darul Ulum Jombang didepan gedung DPRD berlangsung ricuh. Nampak mahasiswa terlibat bentrok dengan aparat kepolisian.
KBR, Jombang- Demo mahasiswa Universitas Darul Ulum Jombang, Jawa Timur, yang mengusung kasus ijazah palsu berujung ricuh, Sabtu (30/5/2015). Pasalnya, Kepolisian membubarkan aksi tersebut. Tak hanya itu, polisi juga mengejar dan memukuli mahasiswa hingga lari tunggang langgang untuk menyelamatkan diri. Dalam kericuhan itu, tiga mahasiswa ditangkap karena dianggap sebagai provokator.
Salah satu Mahasiswa, Andika, mengaku awalnya aksi puluhan mahasiswa ini berjalan aman. Mereka melakukan longmarch dari kampus Undar menuju kantor Polres Jombang. Sepanjang perjalanan mereka meneriakkan segala tuntutan, salah satunya meminta polisi agar menghentikan pelaksanaan wisuda ilegal yang digelar Rektor Ibrohim di kampus Undar.
“Jadi makanya ini teman-teman datang ke Polres ingin menanyakan bagaimana tindakannya terhadap proses legalisasi ini, apakah diam atau bagaimana? Tapi melihat tindakan polisi seperti ini terkesan mengamini bahwa mereka tajam ke bawah tumpul keatas.” Kata Andika, Sabtu (30/5/2015).
Andika menjelaskan, Minggu besok (31/5/2015), Undar kubu Rektor Ibrohim menggelar wisuda. Padahal rektor tersebut tidak diakui oleh Kopertis. Sedangkan Undar yang sah secara hukum, menurut Andika, dibawah Rektor Mudjib Mustain.
Demonstrasi itu diwarnai dengan aksi membakar ban serta poster. Setelah perwakilan datang dari Polres datang, situasi aksi kembali memanas. Karena aspirasi mahasiswa tidak diakomodir. Mereka marangsek ke depan untuk mendekati barikade polisi. Aksi saling dorong tak terhindarkan. Puncaknya, polisi merampas bensin yang dibawa para demontrans. Karena tak terima, emosi mahasiswa semakin terpantik.
Polisi langsung mengepung. Mahasiswa dipukuli menggunakan rotan. Tembakan gas air mata dilesatkan. Apes bagi mahasiswa yang terjebak. Mereka menjadi sasaran empuk rotan aparat. Bahkan, tiga mahasiswa ditangkap karena dianggap provokator.
Editor: Quinawaty Pasaribu
Salah satu Mahasiswa, Andika, mengaku awalnya aksi puluhan mahasiswa ini berjalan aman. Mereka melakukan longmarch dari kampus Undar menuju kantor Polres Jombang. Sepanjang perjalanan mereka meneriakkan segala tuntutan, salah satunya meminta polisi agar menghentikan pelaksanaan wisuda ilegal yang digelar Rektor Ibrohim di kampus Undar.
“Jadi makanya ini teman-teman datang ke Polres ingin menanyakan bagaimana tindakannya terhadap proses legalisasi ini, apakah diam atau bagaimana? Tapi melihat tindakan polisi seperti ini terkesan mengamini bahwa mereka tajam ke bawah tumpul keatas.” Kata Andika, Sabtu (30/5/2015).
Andika menjelaskan, Minggu besok (31/5/2015), Undar kubu Rektor Ibrohim menggelar wisuda. Padahal rektor tersebut tidak diakui oleh Kopertis. Sedangkan Undar yang sah secara hukum, menurut Andika, dibawah Rektor Mudjib Mustain.
Demonstrasi itu diwarnai dengan aksi membakar ban serta poster. Setelah perwakilan datang dari Polres datang, situasi aksi kembali memanas. Karena aspirasi mahasiswa tidak diakomodir. Mereka marangsek ke depan untuk mendekati barikade polisi. Aksi saling dorong tak terhindarkan. Puncaknya, polisi merampas bensin yang dibawa para demontrans. Karena tak terima, emosi mahasiswa semakin terpantik.
Polisi langsung mengepung. Mahasiswa dipukuli menggunakan rotan. Tembakan gas air mata dilesatkan. Apes bagi mahasiswa yang terjebak. Mereka menjadi sasaran empuk rotan aparat. Bahkan, tiga mahasiswa ditangkap karena dianggap provokator.
Editor: Quinawaty Pasaribu
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai