Bagikan:

Bondowoso Siap Periksa Ulang Ijazah PNS

Ini menyusul instruksi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi dan Birokrasi yang menyikapi temuan ijazah palsu oleh Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti).

BERITA | NUSANTARA

Rabu, 27 Mei 2015 15:38 WIB

Ilustrasi Ijazah palsu. Foto: Antara

Ilustrasi Ijazah palsu. Foto: Antara

KBR, Bondowoso – Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Bondowoso, Jawa Timur siap memeriksa ulang seluruh ijazah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemkab. Hal ini menyusul instruksi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi dan Birokrasi yang menyikapi temuan ijazah palsu oleh Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) beberapa waktu lalu.

Bagian Informasi Kepegawaian BKD Bondowoso, Muhammad Munir mengatakan, meski belum menerima edaran resmi dari Kementerian PAN RB, namun pihaknya telah mempersiapkan data kepegawaian serta dokumen lain yang dibutuhkan dalam pemeriksaan tersebut.

“Informasi resmi belum ada surat. Tapi kalau mau dilakukan secepatkan kita sudah siapkan semuanya. Kita ada gudang data yang cukup komperhensif dan lengkap. Jadi ada detil berkas pegawai se-Kabupaten Bondowoso mulai ijazah SD sampai ijazah terakhir,” kata Muhammad Munir saat ditemui KBR, Rabu (27/5/2015).

Dikatakan Munir, saat ini jumlah PNS di Bondowoso mencapai 10.077 pegawai dengan latar belakang pendidikan yang bervariasi mulai SD sampai S3. Berdasarkan data, PNS Bondowoso yang berijazah S1 menempati posisi terbanyak yakni 4.890 pegawai, S2 sebanyak 346 pegawai dan 2 pegawai S3.

Munir mengatakan, sejauh ini pihaknya belum pernah mendapatkan laporan terkait ijazah palsu yang digunakan oleh PNS Bondowoso. Meski begitu, kata Munir untuk menentukan apakah ijazah yang digunakan palsu atau tidak, bukan merupakan kewenangan BKD.

“Sejauh ini kita belum ada laporan itu, hanya saja kalau palsu atau tidak mungkin lebih tepat Inspektorat yang akan menyelidiki. Kalau terbukti tentu urusan dengan Polisi. Kalau kami intinya siap  memberikan data yang dibutuhkan,” pungkasnya.

Editor: Malika

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending