KBR, Lhokseumawe – Ratusan warga rohingnya yang kini menempati barak relokasi di Kabupaten Aceh Utara rawan mengalami gangguan kesehatan akibat minimnya fasilitas untuk tidur. Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Aceh Utara, Jailani mengatakan sekitar 200-an pengungsi Myanmar dan Banglades kesulitan beristirahat karena karena belum memiliki alas, seperti bantal dan tikar. Kata Dia, Pemda Aceh Utara kesulitan memfasilitasi seluruhnya, karena terbatasnya anggaran yang tersedia.
” Kita memang sudah memberikan tempat tidur pada saat masa panik, tetapi tidak mencukupi dan ini sudah Kami laporkan sama IOM dikarenakan yang memang menangani. Yang belum itu ada sekitar 200-an lagi tikar, ” ucap Jailani kepada KBR (21/5/2015).
Sebelumnya 576 pengungsi asal
rohingnya ditemukan terdampar dikawasan perairan Selat Malaka di Kecamatan
Seunuddon, Kabupaten Aceh Utara. Seluruh warga asing itu sekarang ditempatkan
dipenampungan sementara barak relokasi di area dermaga Tempat Pendaratan Ikan
(TPI) Lapang.
Editor: Malika